BEKASI, iNewsCilegon.id - Warga Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, dihebohkan oleh penemuan sebuah benda yang diduga berasal dari abad ke-17 hingga 18, atau dari era Kesultanan Banten.
Benda yang ditemukan di tepi Jalan Teluk Pucung itu terbuat dari batu dan berbentuk bulat. Bagian atasnya berlubang, sedang pada pinggir bagian atasnya seperti bergerigi.
Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi telah mendatangi lokasi penemuan tersebut, dan benda yang diduga memiliki nilai sejarah itu kemudian dievakuasi untuk diteliti.
"Penemuan batu sejarah ini akan kita proses untuk diteliti. Jika memang benar batu itu bersejarah, batu tersebut akan kita tempatkan di Museum Cagar Budaya," kata Tri Adhianto.
Benda itu memiliki kemiripan dengan salah satu benda yang gambarnya terdapat pada situs https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbanten/alat-pemeras-tebu-di-museum-situs. Benda-benda bernama Kilang tersebut merupakan alat pemeras tebu untuk menghasilkan gula yang dijual ke Batavia (sekarang Jakarta), dan untuk selanjutnya diekspor ke China dan Jepang.
Produsen gula tersebut warga asal Tiongkok yang bermukim di wilayah Pecinan dan Kelapadua, dan diproduksi dalam bentuk industri rumahan.
Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bekasi, Deded Kusmayadi, mengatakan, lokasi tempat ditemukannya benda yang diduga Kilang tersebut merupakan bekas tempat produksi gula.
“Dulunya itu lokasi pabrik tebu rumahan," katanya saat dikonfirmasi.
Mekanisme penggunaan alat itu dalam memeras tebu adalah dengan cara diputar dengan bantuan tenaga sapi.
Deded juga mengatakan, bukan hanya satu benda yang ditemukan, melainkan tujuh. Benda-benda itu ditemukan di tempat yang berbeda-beda.
Selain di tepi jalan, benda-benda itu ditemukan di pemukiman penduduk.
“Iya (hanya satu yang dievakuasi), sisanya masih ada yang di jalan dan ada di permukiman. Kemarin yang dilihat ada tiga, tapi kalau menurut informasi sekitar tujuh,” katanya.
Benda-benda itu kini tengah diteliti bersama tim ahli benda purbakala, tetapi hingga saat ini hasilnya belum dilaporkan.
“Kemarin sudah saya hubungi. Nanti kami akan beritahu lagi (hasil penelitian). Mudah-mudah bisa diketahui,” tutup dia.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait