Kesadaran Masyarakat Terhadap Kesehatan Meningkat, Lewat IPO, Primaya Hospital Siap Ekspansif

Tim iNews
Ki-ka: Yoshen Danun (Direktur PT. Famon Awal Bros Sedaya, Tbk.), Leona A. Karnali, Prof. Yos E. Susanto, Ir. H. Arfan Awaloeddin, dan Setya Handojo Singgih (Komisaris Independen PT. Famon Awal Bros Sedaya, Tbk.). Foto: Ist

JAKARTA, iNewsCilegon.id - Harus diakui, pandemi COVID-19 membuat masyarakat kini semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. 

Hal itu pun dikatakan oleh Prof. Yos E. Susanto, Founder Primaya Hospital dan Komisaris Utama PT. Famon Awal Bros Sedaya, Tbk.

"Layanan kesehatan saat ini menjadi suatu kebutuhan. Saat terjadi pandemi COVID-19, sektor layanan kesehatan (RS) malah naik. Setelah COVID-19 turun, memang sektor layanan kesehatan turun. Tapi sekarang yang non Covid sudah mulai lagi. Mereka mulai melakukan travel dan mulai ramai sehingga RS kembali seperti semula bahkan lebih bagus karena setelah Covid masyarakat jadi makin sadar akan kesehatan. Saya perkirakan tahun 2023-2024 sektor kesehatan tumbuh baik," urai Prof. Yos saat konferensi pers di JS Luwansa Hotel pada Senin, 17 Oktober 2022.

Berlatar belakang hal itulah maka Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., (Perseroan) menawarkan saham ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana atau IPO (Initial public offering).

Dengan kode saham PRAY, sebanyak-banyaknya 302.222.300 (tiga ratus dua juta dua ratus dua puluh dua ribu tiga ratus) saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah Saham Baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, akan ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp900,- (sembilan ratus Rupiah) sampai dengan Rp950,- (sembilan ratus lima puluh Rupiah) setiap saham.

Adapun persentase kepemilikan masyarakat mewakili sebanyak 2,17% (dua koma satu tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan pada saat Tanggal Pencatatan.

Masa penawaran awal (bookbuilding) IPO berlangsung mulai tanggal 14 sampai dengan 21 Oktober 2022 dengan perkiraan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 November 2022. Untuk merealisasikan IPO ini, Perseroan telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter).

CEO Primaya Hospital, Leona A. Karnali menyampaikan, pelaksanaan IPO ini bertujuan untuk pengembangan Primaya Hospital Group yang tengah tumbuh pesat dan berkelanjutan untuk masa depan.

"Sekitar 50% dari dana IPO akan dialokasikan sebagai dana tambahan perolehan tanah untuk pembangunan rumah sakit di kota-kota besar di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, sekitar 25% untuk dana tambahan biaya pengembangan gedung dan layanan rumah sakit yang telah ada, sisanya sekitar 25% akan digunakan untuk dana tambahan pembiayaan pembangunan gedung rumah sakit baru," ungkap Leona.

Berawal dari Tangerang di 2006

Primaya Hospital pertama didirikan di Tangerang pada tahun 2006 oleh Prof. Yos E. Susanto, seorang pakar manajemen rumah sakit dan kesehatan masyarakat yang telah berpengalaman membangun dan mengembangkan berbagai rumah sakit di Indonesia selama lebih dari 40 tahun.

Usahanya untuk mengembangkan fasilitas kesehatan di Indonesia tersebut diawali sejak Prof. Yos  kembali ke Indonesia pada tahun 1987 setelah menyelesaikan program Doktor dalam bidang sosiologi dan kesehatan masyarakat dari University of Michigan, Amerika Serikat. 

Prof. Yos juga bercerita pada 40 tahun lalu saat dirinya pertama kali pergi keluar negeri yaitu ke negara Jepang. 

"Di Jepang ada MRT yang namanya Shinkansen, itu jadwalnya tepat waktu sekali sampai ke detiknya. Saya juga berkesempatan mengunjungi pabrik Toyota. Saya sangat kagum, semuanya rapi, tertata efisien, dengan perbaikan terus menerus," tutur Prof. Yos. 

Itu pula yang menginspirasi Prof. Yos hingga ia pun menerapkan di Primaya dengan budaya kerja rapi, perbaikan terus menerus serta profesional. Tak hanya itu, di Primaya, ia juga tanamkan sikap untuk mau mendengarkan dan tetap terus belajar. 

"Itu penting, mau mendengarkan dari pasien, bawahan, atasan, dokter, dan lainnya. Jangan merasa paling hebat. Jangan merasa paling pinter. Tetap belajar terus, baik dari kompetitor atau dari siapa pun dan selalu mendengarkan," tandas Prof. Yos.

Prof. Yos pun menanamkan visi dan misi Primaya Hospital Group untuk menjadi jaringan rumah sakit terkemuka berstandar internasional yang memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan penuh kepedulian.

Tak heran, dengan fondasi yang kokoh, Primaya Hospital bertumbuh mulai dari 1 rumah sakit dengan 100 tempat tidur, kini menjadi 15 rumah sakit dengan lebih dari 2000 tempat tidur, dan 9 rumah sakit diantaranya diresmikan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. 

Primaya Hospital menyediakan berbagai layanan kesehatan dengan spesialisasi komprehensif yang mendukung pencepatan pertumbuhan organik. 

Pusat Layanan Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital melayani lebih dari 5000-6000 tindakan pemasangan stent per tahun, didukung oleh lebih dari 40 dokter spesialis jantung dan teknologi, dan dapat melakukan berbagai tindakan diagnostik seperti katerisasi jantung, tindakan minimal invasif seperti pemasangan stent, perbaikan pembuluh darah, rotablation angioplasty, FFR, intravascular ultrasound, tindakan perbaikan elektrofisiologi jantung, pemasangan pacemaker, sampai tindakan bedah jantung. 

Pusat Layanan Ibu dan Anak selain persalinan, juga melayani tindakan inseminasi, fertilitas, bayi tabung, dan bedah pada bayi dan anak, serta kemoterapi anak.

Pusat Layanan Kanker dilengkapi dengan berbagai fasilitas mulai dari diagnostik, terapi hingga paliatif.

Pusat Layanan Trauma dapat melakukan berbagai tindakan perbaikan lutut, ligamen, pinggang dan tulang belakang, baik secara pembedahan maupun minimal invasif.

Selain itu, Primaya Hospital juga memiliki pusat layanan mata, otak, dan saraf.

Akreditasi Joint Comission International (JCI

Semua keunggulan tersebut bukan hanya sekadar klaim, Primaya Hospital telah mengantungi akreditasi internasional rumah sakit dari Joint Comission International (JCI) berbasis di Amerika Serikat yang hanya dimiliki oleh 23 dari 3000 rumah sakit di Indonesia, serta mendapatkan akreditasi nasional dari badan akreditasi di Indonesia.

Untuk memastikan mutu pelayanan tetap terjaga, dilakukan juga audit internal secara berkala dengan menerapkan standarisasi operasional yang sama di seluruh jaringan rumah sakit.

“Secara strategi, kami mengupayakan tujuh hal utama untuk memacu pertumbuhan, antara lain menyediakan layanan prima yang terjangkau dan dapat diakses oleh masyarakat, menyasar segmentasi yang memiliki pangsa pasar luas, menerapkan standar operasional berbasis teknologi informasi yang mengutamakan mutu dan keselamatan pasien, memperkuat hubungan dengan seluruh pemangku kepentingan, mengembangkan layanan kesehatan lainnya yang mendukung pertumbuhan grup secara berkesinambungan, mempertahankan sumber daya utama yakni dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya melalui lingkungan dan budaya kerja yang positif dan berkualitas,” tambah Ir. H. Arfan Awaloeddin, Direktur Utama PT. Famon Awal Bros Sedaya, Tbk.

Sesuai dengan namanya, Primaya Hospital adalah Rumah Sakit dengan standar pelayanan PRIMA - Profesional, Rapi, Ibadah, Mendengarkan, dan Asertif – yang mengutamakan mutu keselamatan pasien. 

Untuk menjangkau kebutuhan kesehatan masyarakat, Primaya Hospital memiliki dan mengoperasikan 15 jaringan rumah sakit yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia, antara lain Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, Semarang, Sukabumi, Makassar, Palangkaraya, dan Pangkal Pinang. 

Editor : Novita Sari

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network