153 Korban Tragedi Halloween Itaewon Tewas Diduga Akibat Hipoksia, Apa itu?

Ila Nurlaila Sari
Ratusan korban tewas dalam acara pesta Haloween di Itaewon, Korea. Foto: Layar Tangkap Video

CILEGON, iNewsCilegon.id - Hipoksia adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh kurangnya oksigen dalam sel dan jaringan tubuh, sehingga fungsi normalnya mengalami gangguan. 

Ini adalah kondisi berbahaya karena dapat mengganggu fungsi otak, hati, dan organ lainnya. Hipoksia terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya.

Berikut beberapa jenis hipoksia yang perlu diketahui:

Hipoksia bisa disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal. Faktor risiko eksternalnya seperti misalnya kebiasaan merokok atau menjadi perokok pasif, paparan polusi udara, bahan kimia, debu di udara, atau berada di ketinggian.

Sementara itu, risiko internal dapat berupa penyakit paru-paru atau gangguan kardiovaskular. 

Penyebab dari hipoksia umumnya adalah:

  • Berada tempat yang cukup tinggi di mana kadar oksigen di udara lebih rendah.
  • Napas dangkal atau pernapasan yang terlalu lambat.
  • Edema paru, yaitu ketika paru-paru terisi cairan.
  • Ketidakcocokan ventilasi-perfusi, yang terjadi ketika bagian paru-paru mendapatkan cukup oksigen tetapi tidak ada aliran darah, atau sebaliknya.
  • Asma, kondisi paru-paru yang membuat sulit bernapas.

Gejala Hipoksia

Gejala hipoksia dapat bervariasi dari orang ke orang. Namun, hipoksia umumnya menimbulkan gejala berikut ini:

  • Kebingungan.
  • Kelelahan.
  • Kesulitan berkonsentrasi atau penurunan kesadaran.
  • Bicara cadel.
  • Hot flashes atau perasaan panas secara tiba-tiba.
  • Kurang koordinasi.
  • Pingsan atau pusing.
  • Sesak napas.
  • Sensasi kesemutan atau hangat pada tubuh.
  • Masalah penglihatan.
  • Detak jantung yang cepat dan tekanan darah tinggi.
  • Napas cepat.
  • Euforia.
  • Sakit kepala.
  • Muncul semburat kebiruan pada kulit.
  • Pada bayi dan anak-anak, gejala hipoksia bisa mencakup lemas, lesu, rewel, gusar, tidak fokus, dan gelisah.

Otak dan jantung adalah organ yang paling rentan terkena dampak hipoksia. Hipoksia ringan yang terjadi jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan serius. 

Pasalnya, tubuh akan dipaksa untuk beradaptasi dengan kadar oksigen yang lebih rendah secara terus menerus. 

Penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut berisiko menyebabkan kondisi seperti pertumbuhan dan perkembangan tumor pada kanker.

Resistensi obat kanker.

  • Memburuknya kondisi jantun.
  • Hilangnya fungsi ginjal.
  • Jika kasusnya parah, kerusakan dapat dimulai dalam beberapa menit setelah terjadi hipoksia. 

Hal berikut dapat terjadi sebagai akibatnya:

  • Kejang, atau gangguan otak tak terkendali yang dapat menyebabkan gerakan tak terkendali dan perubahan kesadaran.
  • Koma, periode ketidaksadaran yang berkepanjangan.
  • Kematian.

Pengobatan Hipoksia

Langkah penanganan dalam mengatasi hipoksia, antara lain:

  • Pemberian oksigen tambahan dengan menggunakan selang atau masker yang disambungkan ke tabung oksigen, untuk membantu kadar oksigen dalam tubuh kembali normal. Hal ini untuk mengurangi risiko kerusakan organ tubuh.
  • Pemasangan alat bantu napas atau ventilator, yaitu menyambungkan saluran pernapasan ke mesin ventilator, dengan menggunakan selang yang dimasukkan dari tenggorokan sampai melewati pita suara.
  • Terapi oksigen hiperbarik, untuk pengidap dengan keracunan karbon monoksida. Pengidap akan dimasukkan ke dalam ruangan bertekanan tinggi (hiperbarik) dengan oksigen murni.

Pencegahan Hipoksia

Beberapa upaya pencegahan hipoksia, antara lain:

  • Berhenti merokok.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Hindari menjadi perokok pasif.
  • Menghindari pemicu asma.
  • Mengonsumsi makanan sehat dan tetap aktif.


Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network