CILEGON, iNewsCilegon.id - Wali Kota Cilegon Helldy Agustian menjadi salah satu dari sepuluh Wali Kota yang diundang ke Istana Negara di Jakarta bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka Kompas100 CEO Forum ke-13 yang diselenggarakan pada hari Jum'at (2/12/2022).
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengatakan memiliki optimisme yang tinggi terhadap potensi yang dimiliki Indonesia.
"Saya ingin menyampaikan optimisme yang kita hadapi ke depan, kenapa kita harus optimis? Kita ini memiliki potensi besar, memiliki kekuatan besar, tapi sering kita lupakan, kita memiliki sumber daya alam, kita memiliki sumber daya manusia, kita memiliki bonus demografi, diperkirakan 2030 nanti kita memiliki 201 juta tenaga produktif, inilah kekuatan yang sering kita tidak sadari dan terus saya ingatkan terus, kekuatan inilah yang harus kita bangun terus dalam rangka membangun strategi besar, ekonomi besar, negara kita bisa mencapai visi yang kita inginkan," ujar Jokowi.
Jokowi menambahkan Indonesia harus membangun desain ekosistem besar sehingga negara lain bergantung pada kita. Karena Indonesia memiliki nikel, memiliki tembaga, memiliki bauksit, memiliki timah, dan potensi kita ini gede sekali, ekosistem besar ini (battery) yang kurang hanya lithium, di Australia ada lithium, kita bisa beli.
"Yang sulit adalah mengintegrasikannya, karena bahannya ini menyebar kemana-mana, tambang tembaga di Papua dan Sumbawa, kemudian tambang nikel di Sulawesi, ada bauksit di Kalimantan Barat dan di Kepri, mengintegrasikannya ini bukan barang yang gampang sehingga jadi ekosistem yang besar itu," tegas Jokowi.
Jokowi juga meyakini jika produk ini telah jadi, maka negara tidak perlu bersusah payah untuk memasarkannya di tingkat internasional. Sebab ketika baterai mobil listrik berhasil diproduksi secara massal, maka negara-negara lainlah yang akan berbondong-bondong datang untuk membelinya.
“Saya katakan kepada Menteri Investasi (Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia-red), tidak perlu susah-susah memasarkannya. Mereka yang akan datang sendiri ke kita,” ujarnya.
Jokowi pun secara tegas mengatakan jika pemerintah Indonesia akan fokus mengembangkan ekosistem tersebut. Ketika ini berhasil, maka Indonesia akan melanjutkan kepada ekosistem-ekosistem selanjutnya.
“Kalau ini jadi, perkiraan saya di 2026-2027 sudah terlihat lompatannya. Sebab ke depan, produksi-produksi otomotif akan meninggalkan unit konvensional menjadi kendaraan berbasis energi listrik,” tuturnya.
Menyikapi hal tersebut, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengatakan jika grand design Presiden Jokowi betul-betul luar biasa dan Cilegon pun memiliki desain untuk memajukan kotanya dengan membuat produk sendiri. Rencana Jokowi bisa membawa Indonesia menjadi negara maju dan bersaing dengan negara-negara lain.
“Saya akui, itu adalah rencana brilian Pak Presiden untuk membawa Indonesia menuju level yang lebih tinggi,” ucapnya.
Helldy mengatakan jika menciptakan sebuah produk unggulan merupakan cara yang cepat untuk memajukan bangsa. Ia sepakat bahwa produk baterai mobil listrik bisa membuat negara lain bergantung kepada Indonesia.
“Secara hitung-hitungan ekonomi, jelas produk ini bisa membuat negara lain bergantung kepada Indonesia,” katanya.
Karena itu pula, Helldy telah melakukan hal sama di Kota Cilegon, yakni membuat sebuah produk unggulan di Kota Cilegon. Salah satunya adalah mengolah setiap 30 ton sampah segar menjadi bahan bakar pengganti batu bara atau co firing.
“Kami sudah memproduksi co firing dari olahan puluhan ton sampah segar. Produk ini kami produksi di TPA Bagendung untuk digunakan oleh PLTU Suralaya,” ujarnya.
Selain dari co-firing, Cilegon pun telah memproduksi cangkul, bekerja sama dengan PT Krakatau Steel atau KS. Selama ini masyarakat Cilegon dan Banten secara umumnya, kerap membeli produk cangkul dari luar.
“Selama ini kan masyarakat beli produk pacul impor dari luar negeri, sementara bahan baku pacul itu, asalnya dari Cilegon, PT KS. Lah kenapa enggak Cilegon saja yang membuat pacul, itulah dasar kenapa munculnya produk cangkul Cilegon,” tuturnya.
Ke depan, lanjut Helldy, kami berkeinginan Cilegon memproduksi barang lain seperti halnya co firing dan cangkul, karena selain dikenal sebagai daerah penghasil produk baja, Cilegon pun merupakan sentra produk bahan dasar plastik, salah satunya bahan untuk membuat sedotan.
“Pabrik kimia penghasil bahan dasar plastik kan di Cilegon juga. Sementara setiap hari sedotan yang bahan dasarnya dari Cilegon, itu dibeli dari luar. Maka itu, saya pun akan mendorong agar Cilegon memproduksi sedotan. Ini akan menjadi produk unggulan lain di Kota Cilegon, sehingga daerah lain bergantung ke produk lokal kami,” pungkas Helldy.
Editor : Mohamad Hidayat
Artikel Terkait