PANDEGLANG, iNewsCilegon.id - Penemuan sesosok mayat tengah tergantung di lahan perkebunan di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Kamis (12/1/2023), gegerkan warga. Mayat yang tergantung dipohon melinjo itu berjenis kelamin laki-laki.
Kapolsek Labuan AKP Zaenudin mengatakan, penemuan mayat yang diduga merupakan korban bunuh diri ini bernama Tarmad (73), warga Kampung Kanyere, RT/RW. 01/06, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, ditemukan pertama kali oleh siswa sekolah dasar yang tengah melintas.
"Ditemukan pertamakali oleh anak sekolah yang melintas sekitar pukul 9 pagi, korban dikeyahui merupakan warga kanyere, Desa Cigondang, kecamatan labuan, kalau kejadiannya di Kampung Babakan, Desa kalanganyar, kecamatan labuan," ujar Kapolsek.
Sementara itu, Istri Korban, Eem Suhartini (44), mengatakan, malam sebelum kejadian putranya sempat bermimpi tentang ayahnya. Dalam mimpinya, Tarmad menitipkan kepada anaknya agar mengurus ibunya.
"Mimpi seperti itu, padahal ayahnya ada lagi tidur dirumah, karena mimpinya aneh anak saya terbangun dan menyampaikan perihal mimpinya tersebut kepada saya, ada apa ya kata anak saya," ujar Eem. Jumat (13/1/2023).
Ia menuturkan, selama hidupnya Almarhum tidak memiliki musuh ataupun hutang kepada siapapun, karena menurut istrinya, meski ada yang iri ataupun tidak suka kepada korban, suaminya tidak pernah membalas.
"Diamah diem aja kalau ada yg jahatin juga, dan alhamdulillah suami saya gak pnya hutang sama siapapun, baik ke bank emok ataupun yang lainnya, pernah juga dulu waktu masih jaman susah, tapi sudah saya beresin dari hasil kerja saya sebagai asisten rumah tangga," kata istrinya.
Ia menambahkan, Korban punya keinginan apapun selalu menyampaikan kepada dirinya.
"Termasuk pengen punya motor, saya turutin, suami saya orangnya sangat perduli dan perhatian sama anak cucunya, padahal bukan anak dan cucu kandungnya, saya menikah sama almarhum belum pnya anak," ucapnya.
Pada malam kejadian, kata Eem, sekitar pukul 02.00 wib dinihari suaminya masih terlihat ada dirumah, bahkan sempat menunaikan shalat juga.
"Tapi ketika jam 06.00 pagi, saya cari-cari udah gak ada saya bingung, tanya anak-anak gak ada yang tahu, bahkan saya sempet nyari ke babakan karena disana ada sodara," jelasnya.
Eem mengaku tidak ada kejanggalan ataupun keanehan yang ditunjukan oleh suaminya menjelang hari naas tersebut.
"Biasa aja, namun suami saya sempet mengungkapkan keinginannya untuk pulang ke kampungnya di Jawa, saya bilang nanti aja puasa kan kita dapet arisan, dipake buat pulang kampung aja, suami saya bilang saya mau pulang duluan aja, saya gak ngira kalau ucapan suami saya itu ternyita kejadian ini," pungkasnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait