CILEGON, iNewsCilegon.id - Beberapa hari terakhir, jagat maya dihebohkan dengan adanya kejadian yang dialami oleh Istri pemain sinetron Aji Yusman, Saskia.
Saskia, baru saja kehilangan janin dalam kandungannya yang berusia 6 bulan. Janin dalam kandungan Saskia meninggal karena sang Bunda mengidap early eklampsia atau biasa disebut preeklamsia.
Preeklamsia adalah tekanan darah tinggi yang berkembang selama kehamilan. Masalah kesehatan serius ini biasanya berkembang setelah minggu ke-20 kehamilan.
Seorang ibu hamil bisa dikatakan mengalami preeklamsia bila memiliki tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih, atau tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih pada dua kali pemeriksaan dengan jarak minimal 4 jam.
Preeklamsia bisa memengaruhi organ lain dalam tubuh dan berbahaya bagi ibu dan janin yang sedang berkembang. Itulah mengapa masalah kesehatan ini perlu diatasi segera.
Penyebab
Penyebab preeklamsia masih belum diketahui secara pasti. Namun, masalah kesehatan tersebut dapat dihubungkan kepada beberapa faktor. Para ahli mempercayai bahwa preeklampsia disebabkan oleh adanya masalah dengan perkembangan plasenta.
Ibu hamil dengan preeklamsia memiliki pembuluh darah yang tidak berfungsi dengan normal, karena bentuknya yang lebih sempit dan merespons sinyal hormonal secara berbeda. Akibatnya, aliran darah dapat masuk ke plasenta menjadi terbatas.
Terdapat beberapa penyebab dari pembuluh darah yang abnormal ini, antara lain:
- Tidak cukupnya aliran darah menuju rahim.
- Kerusakan pada pembuluh darah.
- Masalah pada sistem imunitas.
- Beberapa gen.
Gejala
Preeklampsia dapat muncul dengan gejala maupun tanpa gejala. Tekanan darah tinggi biasanya berkembang secara perlahan.
ibu hamil biasanya tidak sadar dan tidak mengetahuinya hingga ia memeriksakan dirinya dalam kontrol rutin antenatal care, baik ke bidan maupun ke dokter.
Beberapa gejala dan tanda yang dapat muncul pada ibu hamil dengan preeklamsia, antara lain:
- Nyeri kepala.
- Gangguan penglihatan (menjadi buram).
- Nyeri perut kanan atas.
- Mual dan muntah.
- Produksi urine menurun.
- Penurunan jumlah trombosit pada pemeriksaan darah.
- Gangguan fungsi hati.
- Sesak napas.
- Bengkak pada kaki, tangan, dan wajah.
Pengobatan
Penanganan preeklamsia biasanya tergantung pada seberapa parah masalah kesehatan tersebut dan seberapa jauh usia kehamilan ibu.
Bila usia kehamilan ibu sudah hampir cukup bulan (37 minggu atau lebih), penanganan preeklamsia yang bisa dilakukan adalah dengan melahirkan janin yang berada di dalam kandungan.
Sebelum proses kelahiran, biasanya ibu akan diberikan beberapa obat-obatan yaitu:
Obat penurun tekanan darah
Obat penambah hormon steroid untuk membantu proses pematangan paru pada bayi. Namun, obat ini baru bisa memberikan efeknya apabila diberikan paling sedikit dalam 48 jam.
Obat antikejang perlu diberikan karena ibu dalam kondisi preeklampsia sangat mudah sekali jatuh ke dalam kondisi eklampsia. Saat ibu hamil mengalami eklampsia, ia akan mengalami kejang.
Pencegahan
Pencegahan preeklamsia masih sulit dilakukan. Studi menyatakan bahwa dengan modifikasi dari gaya hidup seperti restriksi kalori, membatasi asupan garam, mengonsumsi bawang putih, serta mengonsumsi vitamin C dan E, tidak menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna dalam upaya pencegahan preeklampsia ini.
Pada beberapa kasus, ibu hamil dapat menurunkan risiko mengalami preeklampsia dengan cara:
- Mengonsumsi obat aspirin dosis rendah.
- Mengonsumsi suplemen kalsium.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait