Reksa Dana Tumbuh Pesat, Mirae Asset Optimis Lebih Cepat Capai Target Rp 1.000 Triliun

Tim iNews
Mirae Asset adalah salah satu Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) berlisensi OJK yang memasarkan Reksa Dana terpilih dari sekitar 30 manajer investasi rekanan. Foto: Ist

JAKARTA, iNewsCilegon.id - Sejak era pandemi, banyak anak muda terutama Generasi Milenial dan Generasi Z menjadi lebih melek investasi

Berdasarkan hasil studi, keterlibatan generasi muda dalam sistem ekonomi khususnya investor retail, cukup menggembirakan. Bahkan, mereka mendominasi sekitar 75 persen dengan rata-rata usia 18-35 tahun. 

Jika zaman sebelumnya orang mulai melakukan investasi saat sudah berusia 40 bahkan 50 tahun, kini sudah mulai usia 18 tahun.

Sebuah lembaga survei mengungkapkan bahwa Reksa Dana (47%) masih menempati instrumen investasi yang banyak dipilih masyarakat Indonesia sejak tahun 2021. 

Instrumen investasi lain yang saat ini juga banyak dipilih meliputi perhiasan emas (46%), saham (32%), logam mulia (30%), deposito (29%), properti (21%), dan kripto (20%). 

Menariknya, Gen Z cenderung memilih investasi dalam bentuk Reksa Dana. Sementara Milenial dan Gen X lebih tertarik berinvestasi pada perhiasan emas.

Memiliki risiko rendah, alasan utama para responden mengapa memilih instrumen investasi Reksa Dana. 

Tak heran kalau PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimis industri Reksa Dana di pasar modal akan tumbuh pesat sehingga dana kelolaannya dapat tumbuh menjadi Rp 1.000 triliun dalam 3 tahun ke depan, bahkan lebih cepat lagi.

Dalam acara “Media Day” yang digelar PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia pada Kamis, 09 Februari 2023 lalu, M. Arief Maulana, Head of Wealth Management Mirae Asset, mengatakan ada dua faktor utama pendorong pertumbuhan industri Reksa Dana.

Pertama adalah inovasi teknologi informasi (information technology/IT) dari pelaku pasar modal dengan bertumbuhnya industri fintech dan kedua kondisi masyarakat yang semakin melek teknologi selepas pandemi. 

“Dengan inovasi IT, kami meyakini target industri Reksa Dana Rp 1.000 triliun pada 2027 akan mudah tercapai, bahkan bisa lebih cepat lagi,” ujar Arief. 

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan dana kelolaan industri Reksa Dana Rp 504 triliun tahun lalu, berasal dari 2.120 produk Reksa Dana yang dikelola 96 manajer investasi sejak Reksa Dana pertama di Indonesia terbit pada 1995. OJK menargetkan dana kelolaan itu tumbuh menjadi Rp 1.000 triliun pada 2027. 

Salah satu pendukung pertumbuhan industri Reksa Dana adalah agen penjual, dimana Mirae Asset adalah salah satu Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) berlisensi OJK yang memasarkan Reksa Dana terpilih dari sekitar 30 manajer investasi rekanan. 

Arief menambahkan bahwa Mirae Asset optimistis asset under administration (AUA) Reksa Dananya tumbuh lebih cepat daripada pertumbuhan industri yang mencatatkan pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) 10% dalam 10 tahun terakhir. Tahun lalu, AUA Mirae Asset tumbuh 100% dari Rp 500 miliar menjadi Rp 1 triliun. 

“Tahun ini kami optimistis pertumbuhan AUA dapat dua kali lebih tinggi dari pertumbuhan tahunan industri mengingat dana kelolaan industri Reksa Dana justru turun tahun lalu. Kami meyakini pertumbuhan tersebut dapat tercapai karena dukungan dua keunggulan, yaitu segmen ritel dan inovasi digital Mirae Asset,” tandas Arief.

Editor : Novita Sari

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network