Trending Topik di Media Sosial, Apa itu Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)?

Afaani Fajrianti
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan mental yang membuat seseorang sulit berkonsentrasi pada sesuatu. Foto: manhattanpsychologygroup.com

CILEGON, iNewsCilegon.id - Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan fenomena yang  banyak diperbincangkan di media sosial akhir-akhir ini. Bahkan, fenomena ini sempat menjadi trending topik di media sosial Twitter.

Banyak juga pengguna media sosial yang mengaku mengidap ADHD, tapi apa sebenarnya Attention Deficit Hyperactivity Disoder (ADHD) itu? So, simak penjelasan ADHD berikut ini ya.

Dilansir dari halodoc.com, Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD merupakan istilah media untuk gangguan mental yang ditandai dengan perilaku impulsif dan hiperaktif. ADHD adalah gangguan yang menyerang anak-anak dan membuat pengidapnya kesulitan untuk fokus pada satu hal dalam satu waktu. Kondisi ini menyerang anak-anak, gejalanya bisa bertahan hingga remaja bahkan dewasa. Bahkan, ADHD lebih sering dialami oleh anak laki-laki dibandingkan perempuan.

Salah satu gejala utama ADHD adalah hiperaktif, dimana anak-anak dengan ADHD cenderung terus bergerak, sulit untuk diam, dan sering merasa gelisah. Mereka juga cenderung impulsif, seperti bereaksi tanpa berfikir terlebih dahulu, sulit mengendalikan emosi, dan menjadi tidak sabar.

Selain itu, perhatian adalah ciri khas Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Anak-anak ADHD sering mengalami kesulitan berkonsentrasi pada tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi dalam waktu lama.

Meskipun, penyebab ADHD belum ada yang tahu dengan pasti sampai saat ini. Tetapi, kondisi ini bisa muncul akibat ada ketidakseimbangan neurotransmitter (senyawa kimia) di dalam otak. Oleh karena itu, ada sejumlah faktor yang bisa menyebabkan ADHD, diantaranya:

1. Faktor genetik

2. Kerusakan atau cedera otak yang dapat terjadi selama masa kehamilan

3. Kelahiran prematur

4. Berat lahir rendah

5. Paparan neurotoksin selama kehamilan seperti timbal dan beberapa pestisida (bahan kimia)

6. Merokok, menggunakan obat-obatan terlarang, dan konsumsi alkohol selama masa kehamilan

7. Kurangnya perhatian orang tua  

Tidak semua anak yang terlihat sangat aktif didiagnosa idap ADHD. Ada beberapa langkah yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), seperti mencari tahu riwayat perjalanan penyakit pengidap (mulai dari keluarga hingga catatan sekolah pengidap), menjalani serangkaian pemeriksaan fisik dan psikologis, melakukan wawancara, serta melakukan beberapa tes gambar dan tes laboratorium untuk mencari penyebab lainnya.

Nah, saat menghadapi fenomena ADHD di media sosial, penting bagi kita untuk memahami kondisi ini dengan baik dan berempati dengan orang yang mengalaminya. Bahkan, ibu hamil disarankan untuk tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, dan obat-obatan terlarang. Dan, sebisa mungkin menjauhkan anak dari asap rokok dan paparan zat beracun yang bisa membayakan kesehatan.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network