CIMANGGU, iNews.id - Kejadian ledakan keras di Cimanggu Banten beradius 10 km menewaskan satu orang. Untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, tim gabungan Polda Banten dan Polres Pandeglang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Ledakan terjadi di Kampung Cisaat, Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Minggu (09/01) sekitar pukul 20.30 WIB lalu.
Akibat ledakan, satu orang meninggal dunia atas nama UL (38) yang berprofesi sebagai ojek pangkalan. Satu orang lagi luka berat atas nama LI (36) seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang beralamat di Kampung Cisaat, Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang.
"Benar, bahwa pada Minggu (09/01) malam telah terjadi ledakan di rumah salah satu warga Desa Tangkil Sari yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan satu orang luka berat," ujar Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga saat dikonfirmasi pada Senin (10/10) pagi.
Shinto menjelaskan bertempat di rumah UL di Kampung Cisaat. Ledakan sangat keras hingga terdengar sejauh 10 km.
"Setelah mendengar suara ledakan masyarakat sekitar mendatangi tempat kejadian yang berasal dari rumah UL. Ditemukan adanya jenazah UL dan istrinya bernama LI sedang berusaha untuk keluar menyelamatkan diri dari runtuhan puing rumah yang sudah hancur," ungkap Shinto Silitonga.
Adapun saksi-saksi kejadian ledakan di rumah salah satu warga diantaranya HN (35) Ketua RT, UI (35) Wiraswasta, dan IN (42) Wiraswasta. "Sampai saat ini, Polres Pandeglang terus berupaya mengumpulkan saksi dan barang bukti penyebab terjadinya ledakan tersebut," kata Shinto Silitonga.
Shinto Silitonga menambahkan bahwa Polres Pandglang telah melakukan upaya-upaya terkait adanya ledakan di rumah warga.
"Benar, Polsek Cimanggu dan Polres Pandeglang telah melakukan pengecekan dan pemasangan police line di TKP, telah dilakukan olah TKP oleh Satreskrim Polres Pandeglang, korban meninggal dunia UL telah dibawa ke RS Berkah Pandeglang untuk dilakukan otopso dan korban luka berat telah dirujuk ke RS Berkah Pandeglang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," tutup Shinto Silitonga.
Editor : Usep Solehudin
Artikel Terkait