Al Zaytun Bikin Heboh Cukup Bayar Rp2 Juta Dosa Zina bisa Hilang, Benarkah?

Ila Nurlaila Sari
Dosa berzina sebut bisa ditebus dengan uang Rp2 juta. Foto: Istimewa

CILEGON, iNewsCilegon.id - Pondok Pesantren Al Zaytun kembali bikin heboh, pasalnya  membolehkan orang berzina dan dosanya bisa ditebus dengan uang sebesar Rp2 juta. Hal itu terungkap dalam siaran podcast di kanal YouTube Herri Pras. 

Dalam podcast, Ken Setiawan, salah seorang mantan tokoh Negara Islam Indonesia (NII) mengatakan, bahwa Pondok Pesantren Al Zaytun tidak memperbolehkan santrinya untuk berpacaran dan berzinah.

Namun, aturan tersebut tak berlaku bagi mereka yang memiliki uang. Sebab, seseorang bisa menebus dosanya dengan membayar menggunakan uang.

“Enggak boleh pacaran, enggak boleh berzina, kalau enggak punya duit. Kalau punya duit, bisa dilakukan,” ungkap Ken Setiawan, dikutip iNewsCilegon.id dari kanal YouTube Herri Pras, Kamis (8/6/2023).

Ken menyebut, bahwa Ponpes Al Zaytun memiliki pemahaman lembaga kerasulan. Sehingga dengan pemahaman tersebut dianggap bisa menebus dosa, termasuk berzina.

"Nanti ada majelis hukumnya bertahkim, kena pasal sekian, kena dosa, bayar dua juta dosanya hilang," jelasnya.

Selain itu, ia juga mengungkapkan, bahwa kasus pencabulan di Ponpes Al Zaytun benar adanya. Namun, semua bukti dapat dihilangkan, begitu pun dengan Tempat Kejadian Perkaranya (TKP).

“Fakta, cuma karena memang saktinya Panji Gumilang, sampai TKP-nya dirombak, alat-alat buktinya dirombak,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Ken berharap berbagai lembaga keagamaan, seperti Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bisa mengambil tindak lanjut terhadap Ponpes Al Zaytun Indramayu.

Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk menyuarakan dan tak tinggal diam jika melihat ada penyimpangan yang terjadi, supaya lingkungan bisa terbebas dari paham intoleransi dan yang tak sesuai.

Sebelumnya Ponpes Al Zaytun juga sempat menghebohkan masyarakat karena cara sholat ied yang berbeda dengan biasanya, yaitu shaf laki-laki dan wanita yang menjadi satu.

Bukan cuma itu, jarak antar jamaah saat sholat juga menarik perhatian karena terlihat sangat renggang. Padahal kondisi saat ini sudah bukan pandemi sehingga seharusnya saat menjalani sholat berjamaah harus rapat barisannya.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network