CILEGON, iNewsCilegon.id - Beberapa waktu belakangan, Nikuba (Nikubanyu) tengah menjadi sorotan publik, lantaran pemiliknya Aryanto Misel dipanggil oleh perusahaan pemasok energi Ferrari dan Lamborghini.
Namun, nikuba inovasi Aryanto masih menyimpan segudang pertanyaan. Ahli konversi energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri menuturkan alat serupa tidak digunakan industri karena menimbulkan efek negatif.
Selain itu, alat serupa juga telah dikenal sejak 1860. Alat ini membutuhkan energi yang besar untuk memisahkan antara hidrogen dan oksigen.
"Dalam hal energi itu ini tekor. secara fisika itu nggak dikembangkan untuk bahan bakar kendaraan karena butuh energi yang lebih besar ketika untuk memecahnya. Mungkin suatu saat nanti ditemukan zat kimia, dalam hal ini katalis, itu bisa digunakan,” tuturnya.
Tri masih meragukan kemampuan alat ini, pasalnya masih menggunakan mesin konvensional untuk menggerakkan kendaraan.
"Kalau sebagai penghemat bahan bakar saja memang bisa. Tapi kalau menggantikan bensin seperti yang pernah viral beritanya, katanya dari Cirebon ke Semarang, rasanya tidak mungkin,” katanya.
"Ini perlu penelitian jangka panjang untuk tahu efeknya ke mana aja gitu, positifnya apa negatifnya apa kan gitu? Kalau menurut saya buktikan dulu dengan mengikuti kaidah ilmiah yang ada. Artinya paling tidak itu diukur bersama-sama,” imbuhnya
Sebagai informasi, Aryanto Misel mengaku alat buatannya dapat menempuh jarak ratusan kilometer dengan satu liter air. Hal ini membuat dirinya dipanggil oleh pabrikan asal Italia untuk dipresentasikan.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait