CILEGON, iNewsCilegon.id - Diguncang skandal, Pemerintah Amerika Serikat menyeret perusahaan internet raksasa Google ke meja hijau atas tuduhan monopoli pasar.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat menuduh Google Alphabet membayar US$10 miliar (Rp 153 triliun) per tahun kepada pembuat perangkat seperti Apple, perusahaan nirkabel seperti AT&T, dan pembuat browser seperti Mozilla untuk mempertahankan pangsa pasar mesin pencarinya di sekitar 90%.
Mesin pencari Google adalah bagian penting dari bisnisnya, yang mendorong penjualan iklan dan bidang keuntungan lainnya bagi perusahaan paling berharga keempat di dunia.
"Kasus ini adalah tentang masa depan internet," kata Kenneth Dintzer, dengan alasan kepada Departemen Kehakiman bahwa Google mulai mempertahankan monopolinya secara ilegal pada tahun 2010.
Google berdalih dengan menyatakan, bahwa mesin pencarinya sangat populer karena kualitasnya dan pengguna yang merasa tidak puas dapat beralih dengan mudah, demikian dikutip iNewsCilegon.id dari Reuters. Senin (18/9/2023).
Raksasa teknologi itu berargumentasi bahwa pemerintah salah melayangkan tuduhan tersebut kepada mereka.
Perusahaan mesin pencarian dan periklanan tersebut mengatakan mereka tidak melanggar hukum hanya untuk mempertahankan pangsa pasarnya yang sangat besar.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait