CILEGON, iNewsCilegon.id - Beberapa waktu lalu Wakil Presiden Maaruf Amin sempat mengungkapkan bahwa Indonesia akan menyediakan sebuah pulau bernama Pulau Galang untuk menampung para pengungsi Rohingya yang masif melakukan pencarian perlindungan ke negara terdekat.
Lantas dimana dan bagaimana sejarah Pulau Galang yang disebut Maaruf Amin?
Pulau Galang adalah pulau di wilayah pemerintahan Kota Batam, provinsi Kepulauan Riau yang merupakan rangkaian pulau besar ketiga yang dihubungkan oleh enam buah jembatan Barelang.
Pulau Galang terkenal karena adanya tempat pengungsian Vietnam yang terjadi secara besar-besaran pada tahun 1979–1996 dan menjadi perhatian dari pihak Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kalangan internasional.
Kamp pengungsi Galang saat ini menjadi objek wisata dan sejarah kota Batam, karena jaraknya yang relatif dekat dengan pulau Batam (sekitar 7 km).
Sejarah kampung Vietnam di pulau Galang
Pulau Galang (Foto: Istimewa)
Pada tahun 1980-an pulau Galang mendadak menjadi terkenal karena pulau ini menjadi topik diskusi Perserikatan Bangsa-Bangsa, disebabkan ribuan 'manusia perahu' atau pengungsi dari Vietnam meninggalkan negaranya menuju ke pulau Galang.
Kampung Vietnam ini mirip sebuah desa yang ada di Indonesia pada umumnya, dulunya digunakan untuk menampung para pengungsi korban perang saudara Vietnam.
Di Pulau Galang itulah, kemudian didirikan sebuah kamp pengungsian dengan membuka lahan seluas kurang lebih 80 hektar bagi mereka yang kebanyakan dari Vietnam.
Sebelumnya, para 'manusia perahu' itu mendarat di beberapa daerah di Kepulauan Riau, seperti di Tanjungpinang, Pulau Natuna, Tarempa, Anambas, dan sebagainya.
Menurut catatan sejarah, ada sekitar 250-an ribu pengungsi dari Vietnam di kamp Pulau Galang dan selama pengungsian hingga 10-an tahun itu, mereka diberikan fasilitas kesehatan, sekolah, dan beberapa tempat ibadah. Ada juga pengungsi yang meninggal di sana yang kemudian dimakamkan di area kamp.
Mereka datang ke pulau Galang dengan perahu dalam kondisi yang memprihatinkan. Mereka menumpang perahu berjumlah besar sekitar 40 hingga 100 pengungsi, melakukan perjalanan dengan sempit ke dalam satu perahu kecil dan mengapung berbulan-bulan di Laut China tanpa tujuan yang jelas dikarenakan kondisi perang Saudara di Vietnam.
Seperti kita ketahui, Kampung Vietnam merupakan tempat bekas pengungsian warga Vietnam yang menjadi korban perang 1975-1996. Selama kurun waktu yang lama ini, banyak peninggalan yang dapat dilihat secara langsung, seperti candi, gereja, bahkan tempat tinggal mereka saat mengungsi, masih utuh sampai sekarang.
Namun pada saat pandemi, Covid-19 pada Maret 2020 di tempat bekas pengungsian Vietnam, pemerintah Indonesia mengoperasikan sebagai Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) untuk pasien yang terinfeksi virus SARS-CoV2 (Covid-19) di Pulau Galang.
Rumah sakit ini khusus merawat Pekerja Migran Indonesia dari negara tetangga, antara lain Singapura dan Malaysia.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait