SUMUR PANDEGANG, iNews Cilegon.id - Maemun (40), yang merupakan nelayan asal Kampung Cikawung Sabrang, Rt. 002 Rw. 005, Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang pada hari Senin (12/2024) sempat dinyatakan hilang saat mencari udang Lobster ditemukan tewas di Pulau Handeleum dengan sejumlah luka akibat diterkam buaya.
Edo, salah satu nelayan yang turut melakukan pencarian korban mengatakan, saat kejadian korban bersama keempat nelayan lainnya pergi mencari udang lobster dengan menggunakan perahu ketinting.
"Korban membawa sendiri perahu ketintingnya ke perairan di sekitar pulau handeleum mau nyari lobster atau ikan dengan cara tebar jaring dan juga menyelam," kata Edo. Selasa (13/2/2024).
Pada saat menarik jaring, lanjut Edo, korban merasa seperti ada yang menahan jaring yang tengah ditariknya.
"Akhirnya korban tercebur ke air dan hilang, kejadiannya waktu hari selasa sekitar jam 2 dinihari di sungai sekitar pulau handeleum yang memang merupakan habitat buaya muara," ungkapnya.
Lanjut Edo, proses pencarian korban dilakukan sejak Senin 13 Februari 2024 pukul 23.00 wib hingga Selasa 13 Februari 2024 pukul 13.00 wib. Setelah dilakukan pencarian yang cukup lama korban berhasil ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan sejumlah luka di bagian kepala dan mata.
"Berhasil ditemukan dengan sejumlah luka di kepala dan mata sebelah kiri yang rusak berat, saat ini korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dikuburkan," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK) Ardi Andono menambahkan, pihak Taman Nasional Ujung Kulon menerima laporan terkait kejadian tersebut dari warga pada Selasa (13/2/2024), sekitar jam 08.00 wib.
"Kami mendapat informasi terkait peristiwa hilangnya nelayan dari saudara Asep, warga Cikawung Sebrang, selanjutnya kami menghubungi keluarga korban dan mempersiapkan Pencarian awal dengan menggunakan KM Bacusa dibantu nelayan dan rekan korban. Pencarian di pimpin oleh Polhut TNUK Sdr Nana Suhana, hingga pukul 12.00 Wib pencarian melibatkan kurang lebih 30 orang, dengan 10 ketinting. Pada Pukul 13.00 Korban ditemukan dalam keadaan wafat, selanjutnya di bawa ke oleh Pihak Keluarga," jelas Ardi.
Ardi menyampaikan duka dan rasa prihatin atas musibah tersebut.
"Malam ini Petugas juga menghadiri takziah dan menyampaikan duka cita dan rasa keprihatinan yang mendalam, Kami berharap warga tidak melakukan pengambilan biota Laut di TNUK karena merupakan habitat buaya. Pertimbangan keselamatan harus diutamakan," imbaunya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait