BANJARNEGARA, iNews Cilegon.id - Baru-baru ini beredar sebuah rekaman video dijagat maya, dimana petani salak murka dan lebih memilih membuang hasil panennya ke sungai karena kecewa dengan harga jual salak yang terjun bebas saat panen raya, yakni Rp 800 per kilo hingga Rp 1000 per kilo.
"Kali ne banjir, banjire salak," ucap pria yang merekam aksi petani tengah membuah buah salak hasil panen dengan jumlah banyak ke aliran sungai.
Tak diketahui, dimana kejadian tersebut direkam. Namun, berdasarkan informasi, harga salak turun hingga Rp 800 per kilohingga Rp1000 per kilo saat panen raya. Para petani pun merasa sakit hati, karena dengan harga jual tersebut tak menutup biaya untuk membayar tenaga panen.
Unggahan itupun menuai beragam reaksi dari warganet.
"Kenapa gak dibagikan aja ke orang-orang daripada dibuang mending buat sedekah lebih bermanfaat," kata warganet.
"Dikupas, dipotong-potong, dijemur, terus di oven sebentar jadi deh keripik salak yang punya nilao jual lebih tinggi," ujar warganet.
"Sedikit meluruskan, ini kejadiannya di Banjarnegara, jadi ini salak gak laku meski dijual dengan harga murah, terusa salaknya membusuk lalu dibuang," timpal warganet lainnya.
Editor : M Mahfud