Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Wafat di Usia 94 Tahun

Ila Nurlaila Sari/Net Cilegon
Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu wafat (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNewsCilegon.id - Pendiri kosmetika Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo wafat di usia ke 94 tahun, pada Rabu (24/4/2024), pukul 01.00 Wib. Informasi ini salah satunya terungkap dalam unggahan instagram Tantowi Yahya, yang merupakan musisi dan juga duta besar RI untuk Selandia Baru.

"Telah berpulang ke pangkuanNYA, Ibu DR.H.BRA. Mooryati Soedibyo pada hari Rabu, 24 April, jam 01.00 WIB dini hari pada usia 96 tahun
(5 Januari 1928 - 24 April 2024). Innalillahiwainnailaihirojiun," demikian tulis @tantowiyahyaofficial.

Mantan Wakil Ketua II MPR periode 2004-2009 tersebut akan disemayamkan di rumah duka Jl. Mangunsarkoro no 69, Jakarta-Pusat, Menteng. Perempuan kelahiran 5 Januari 1928 tersebut akan dimakamkan di Tapos, Bogor, Jawa Barat.

Dilansir cilegon.inews.id dilansir dari berbagai sumber, Mooryati Soedibyo mendirikan Mustika Ratu pertama kalinya di garasi rumahnya pada tahun 1975. Bisnis tersebut bertahan selama hampir lima dekade.

Mooryati Soedibyo dikenal sebagai perempuan pengusaha yang visioner, politisi dan tokoh jamu tradisional. Jamu ramuannya yang berasal dari resep Kerajaan Surakarta telah memberikan banyak manfaat bagi kesehatan masyarakat dan juga telah mengharumkan nama Indonesia di luar negeri.

Mooryati Soedibyo juga merupakan salah satu pencetus ide kontes pemilihan Puteri Indonesia yang digelar setiap tahun. Soedibyo tercatat oleh MURI sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia, dan sebagai "Empu Jamu".

Tak hanya itu, Mooryati juga masuk sebagai urutan nomor 7 dalam daftar 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia 2007 versi majalah Globe Asia.

Cucu Sri Susuhunan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta ini, terkenal dengan segala hal yang berkaitan dengan kecantikan, jamu tradisional, dan lingkungan keraton. Sejak usia 3 tahun ia tinggal di Keraton Surakarta yang dikenal sebagai sumber kebudayaan Jawa. 

Di keraton itu lah, Mooryati mendapat pendidikan secara tradisional yang menekankan pada tata krama, seni tari klasik, kerawitan, membatik, ngadi saliro ngadi busono, mengenal tumbuh-tumbuhan berkhasiat, meramu jamu, dan kosmetika tradisional dari bahan alami, bahasa sastra Jawa, tembang dengan langgam mocopat, aksara Jawa Kuno, dan bidang seni lainnya.

Tahun 1973, hobi minum jamu Soedibyo yang dilakukan sejak masih belia, akhirnya dikembangkannya sebagai usaha. Ramuan jamu resep Keraton Surakarta yang semula diberikan kepada teman-temannya, akhirnya berubah menjadi bisnis. 

Produknya mulai diekspor ke kurang lebih 20 negara, diantaranya Rusia, Belanda, Jepang, Afrika Selatan, Timur Tengah, Malaysia dan Brunei. Produknya juga berkembang menjadi 800 buah produk, mulai dari balita, umum, super, dan premium.[5] Diawali dengan produk untuk orang tua sampai dengan remaja puterinya.

Tahun 1992, Mooryati meluncurkan ajang Puteri Indonesia, yang dikembangkannya setelah menyaksikan acara Miss Universe di Bangkok pada bulan Mei 1992. Soedibyo yang sering berkunjung ke luar negeri untuk mengadakan seminar, pameran mau pun sendiri mulai ingin membuat ajang Puteri Indonesia. 

Dari sini, timbul keinginannya untuk membuat wanita Indonesia percaya diri tampil di dunia internasional. Hal ini sebelumnya telah dipelopori oleh Andi Nurhayati yang semenjak tahun 70-an hingga 80-an awal menjadi pemegang franchise pengiriman Miss kelas internasional, begitu pula nama majalah Femina yang sudah bertahun-tahun sebelumnya menyelenggarakan pemilihan Putri Remaja Indonesia, yang menghasilkan gadis-gadis paling enerjik, cerdas dan modern se Indonesia. 

Kini Soedibyo, berupaya menggabungkan kesemua itu dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia (PPI/PI).

Kemudian, Mooryati Soedibyo mengeluarkan ide tersebut ke Badan Pengembangan Ekspor Nasional, dan disetujui. Mooryati Soedibyo akhirnya membentuk Yayasan Puteri Indonesia dan menjadi Ketua Umum. Tapi ajang Pemilihan Puteri Indonesia tak sepenuhnya disetujui masyarakat. Bahkan menjadi polemik sampai sekarang. 

Soedibyo sendiri telah berhasil mengadakan ajang Pemilihan Puteri Indonesia sampai yang ke-enam kalinya. Dan pernah vakum selama 3 tahun yakni 1997,1998,1999, dan pada tahun 2021 karena kondisi dan situasi negara yang tidak memungkinkinkan akibat krisis moneter dan COVID-19.

Mooryati merupakan anak dari pasangan K.R.M.T.A. Poernomo Hadiningrat dan
G.R.A. Kussalbiyah. Mooryati menikah dengan Soedibyo Purbo Hadiningrat yang lebih dulu wafat 1956⁠–⁠1998 dan memiliki 5 anak.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network