PANDEGLANG, iNews.id – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak 2020, tidak membuat Tuti Ratulanes (50) berdiam diri. Ibu rumah tangga (IRT) asal Desa Purwaraja, Menes, Pandeglang ini mengolah limbah bata hebel menjadi pot bunga cantik bernilai jual tinggi.
Limbah bata hebel yang sudah tidak bernilai ekonomi, akhirnya bisa bernilai jual tinggi. Tuti Ratulanes menjualnya mulai Rp25.000-Rp100.000 per pot.
Berbagai macam ukiran pot bunga dibuatnya menggunakan limbah habel yang sudah tidak terpakai, di perumahan yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Dibantu sang suami, ibu tiga anak itu sudah dua tahun menggeluti kerajinan limbah habel tersebut.
Untuk membuat kerajinan limbah habel cukup mudah, hanya butuh peralatan seperti gergaji, kikir dan pahat. Prosesnya pun cukup gampang, limbah habel pertama di siram air, kemudian dibuat pola dan langsung di ukir. Setelah terbentuk pola, baru kemudian di lapisi semen dan di jemur hingga kering.
Tuti mengungkapkan ide membuat kerajinan pot berbahan habel berawal dari hobinya merawat tanaman hias, dan sering membuat kerajinan tangan dari berbagai media kayu maupun batu. Akhirnya Tuti mulai menekuni hobi barunya tersebut sejak 2020 lalu hingga sekarang.
"Awalnya kan karena hobi tanaman saja, pas nemu limbah bata hebel dan kita manfaatin buat dibikin pot bunganya. Tapi alhamdulillah pas temen main kesini tertarik dan pesan lagi, dan alhamdulillah juga dimasa pandemi ada rejekinya," kata Tuti, Minggu 27 Maret 2022.
Hasil kerajinanya, Tuti jual melalui media sosial ataupun teman temannya sesama pecinta tanaman hias, dengan kisaran harga dari Rp. 25 ribu rupiah hingga Rp.100 ribu rupiah tergantung tingkat kesulitannya. Dalam sebulan Tuti mampu menjual pot bunga limbah habel sebanyak 20 hingga 30 buah dengan berbagai ukuran.
Tuti berharap kerajinan limbah habel miliknya mendapatkan perhatian Pemerintah Daerah setempat, serta mampu memotivasi masyarakat lainnya untuk berkreasi di tengah pandemi covid-19 saat ini, sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat yang saat ini sedang terpuruk.
"Ya harapannya bisa dilirik oleh pemerintah, dan bisa membantu masyarakat sekitar, kan lumayan juga buat tambahan kebutuhan sehari-hari," pungkasnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait