Gerakan Nasional Pencegahan Radikalisme dan Intoleransi Diresmikan di Cilegon, Dihadiri 5 Ribu Warga
CILEGON, iNewsCilegon.id - Gerakan Nasional Pencegahan Radikalisme dan Intoleransi (Genpri) diresmikan di Cilegon, Banten. Peresmian dihadiri 5.000 warga Cilegon.
Peresmian Genpri berlangsung, di Kawasan Industri Krakatau Steel di Kota Cilegon, Rabu (30/3/2022).
Dalam peresmian tersebut hadir Kepala Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar. Juga hadir tokoh agama kaliber nasional KH Said Aqil Siradj, Habib Salim bin Jindan, dan Habib Luthfi.
Dalam peresmian ini, 5 ribu warga Cilegon berikrar menolak paham radikal dan intoleransi.
Dalam kesempatan itu, Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengingatkan perlunya kewaspadaan dengan propaganda terorisme yang kerap kali menunggangi narasi-narasi keagamaan.
Propaganda yang antara lain dilakukan lewat medsos tersebut harus dilawan bersama. Dengan demikian masyarakat tidak terpengaruh paham radikal terorisme.
"Di belakang narasi tersebut ada semangat permusuhan. Ini tidak bisa dibiarkan, harus dilawan," tegas Boy.
Boy mengungkapkan propaganda radikalisme dan terorisme ini bersifat lintas negara. Saat ini lebih dari 80 negara sudah terkena dampak terorisme.
"Kita harus jaga betul jangan sampai anak bangsa terjerumus paham radikal terorisme," tandas Mantan Kadiv Humas Polri tersebut.
Boy Rafli menambahkan untuk melawan propaganda kelompok radikal terorisme, peran pemuka agama sudah terbukti dalam perjalanan negeri ini. Para pemuka agama telah banyak berkorban demi merawat NKRI dari segala bentuk ancaman yang memecah belah bangsa.
"Indonesia dikawal oleh Ulama-ulama besar. Alhamdulillah melahirkan bangsa Indonesia di tahun 1945 dengan semangat Hubbul Wathon Minal Iman, bahwa cinta tanah air adalah sebagian dari iman," tutur Boy.
Sementara itu, KH Said Aqil Siradj, Ketua Lembaga menyerukan kepada jamaah yang hadir untuk merawat dan menjaga Tanah Air Indonesia sebagai pengamalan Hubbul Wathan Minal Iman.
Said Aqil mengingatkab sejarah keislaman di Indonesia sangat kental dengan semangat nasionalisme.
"Di Indonesia para kyai dan umat Islam berjuang bersama mempertahankan tanah air Indonesia. Mari tanah air ini kita rawat dan kita jaga," ajak mantan Ketua PBNU.
Said Aqil menambahkan peradaban Islam akan mengalami kemajuan di negara yang kondusif, aman dan damai, bukan di negara yang hancur dan terpecah belah.
"Perkuat persaudaraan, persahabatan, lintas agama saling menghormati. Tidak boleh mencaci-maki. Beragama yang paling esensi adalah akhlakul karimah," seru Said Aqil.
Habib Luthfi, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia menyatakan silahturahmi dan dialog kebangsaan BNPT yang telah digelar di banyak daerah termasuk di Cilegon merupakan bagian dari upaya penguatan nilai-nilai kebangsaan.
"Dialog kebangsaan ini merupakan hal yang penting dalam menjaga dan merawat NKRI," kata Habib Luthfi.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait