Tergoda Kelapa "Setan" di Terik Dermaga Merak Cilegon

M Mahfud
Seorang penjual kelapa menyelinap di sela-sela antrian mobil di dermaga eksekutif Pelabuhan Merak, Rabu, 27/4/2022 (Foto: M Mahfud/iNews Cilegon).

CILEGON, iNews.id - Terik matahari memanggang dermaga eksekutif Pelabuhan Merak Cilegon, Rabu siang hari, 27 April 2022. Suhu aspal bisa dipastikan mencapai di atas 40 derajat celsius.

Hebatnya para pemudik tetap tenang di kendaraannya masing-masing dalam antrian menuju kapal Ferry. Bisa jadi diantara para pemudik, ada yang sudah menyeruput minuman segar secara diam-diam di balik kursi mobilnya.

Dengan terik matahari khas pantai, kerongkongan bakal mengering dalam tempo singkat meskipun berada dalam mobil berpendingin udara. Tentu jika mereka melakukan itu, batallah puasa di H-6 lebaran.

Entahlah, wallahu a'lam.

Namun yang jelas dalam situasi tersebut, ada pemandangan kontras. Diantara sela-sela mobil para pemudik, ada seorang pria memikul tandan buah kelapa segar. Ia begitu lihai meliuk-liuk di sela-sela mobil.

Wajah pria penjual kelapa muda itu, misterius. Entah ingin terlihat misterius atau melindungi wajahnya dari sengatan matahari, pria itu mengenakan kain penutup wajah, hanya matanya yang terlihat.

Meski tak menawarkan kelapanya, tapi sejumlah pemudik memanggilnya dari dalam mobil. Pemudik mendorong pintu mobil dan kemudian keluar.

"Bang kelapa," panggil pemudik.

Penjual kelapa misterius segera mendekat. "Dua puluh ribu Pak," kata penjual kelapa.

Pemudik mengangguk. Dan dalam hitungan detik, penjual kelapa mencabut golok kecil di pinggangnya dan  ujung kelapa terpotong.

Penjual kelapa memasukkan sedotan plastik yang tersimpan di gembolan saku belakang celananya. Sedotan plastik warna merah pun bersandar dengan manisnya di lautan mini  air kelapa.

Tanpa diberi aba-aba, seorang pemudik menyedot air kelapa hingga tandas.

Hal unik, pemudik berjongkok dan menunduk berlindung di antara mobil, seolah-olah tak ingin aksinya menyeruput air kelapa di siang Ramadan, diketahui orang lain. Padahal pastilah banyak mata melihatnya dari balik kaca mobil.

Dan kemungkinan besar orang-orang yang melihat, air liurnya akan menetes. Betapa tidak, air kelapa segar di terik matahari: Alamak, aku juga mau Bang! Mungkin begitu kata para pemudik.

Tentu hanya iman yang membuat banyak pemudik tak tergoda dengan kelapa muda yang dipikul sang penjual misterius. Mereka tetap ingin melanjutkan puasanya dari segala godaan "setan" yang membatalkan ibadah puasanya.

Dan keberadaan iman itulah yang membuat para pemudik tetap tenang dalam antrian di terik matahari menuju kapal Ferry. Jika mereka marah-marah, batallah puasa dan sia-sialah ibadah di bulan Ramadan. Pada bulan Ramadhan, kaum Muslim memang dituntut untuk mampu mengendalikan hawa nafsu termasuk amarah.

Kembali ke penjual kelapa,  tentu saja ia bukanlah setan. Soalnya di bulan Ramadan, para setan sedang dibelenggu.

Apalagi saat ditanya, sang penjual kelapa terang-terang menyebutkan namanya.

"Saya Syuib Pak!"

 

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network