LEBAK, Cilegon.iNews.id - Sejalan dengan berkembangnya teknologi di era digital ini untuk pengiriman paket dari luar negeri sangat mudah, hanya melalui ponsel semua bisa dilakukan untuk mendapatkan barang. Namun tentunya harus waspada jangan terperangkap jebakan modus penipuan.
Paket barang dari luar negeri tentunya memerlukan clearance (biaya beacukai dan biaya lainnya) supaya barang itu bisa masuk ke dalam negeri.
Hal ini dimanfaatkan oleh sindikat pelaku penipuan untuk meminta korban melakukan pembayaran clearance. Selain itu, pelaku memanfaatkan kurir gadungan seakan-akan paket sedang dikirim ke tempat korban.
Seperti halnya pria di Lebak, Banten sebut saja Madun (bukan nama sebenarnya) mendapat kiriman paket dari luar negeri uang Dollar Amerika satu koper untuk anak yatim dan duafa dan disuruh bayar Rp10 juta dengan alasan bayar pajak.
Madun mengatakan sindikat para pelaku terdiri dua, yang satu sebagai orang yang merayu dengan modus sakit kronis dengan pendekatan melaui sosial media dan mengaku akan memberikan hadiah dan yang kedua bertindak sebagai kurir gadungan.
"Awalnya ada yang chat di Instagram seorang ibu-ibu sakit kanker tenggorokan akut dan mengaku janda 65 tahun. Nah ia minta saya nerima uang untuk yatim piatu dan dhuafa,"katanya kepada Cilegon.iNews.id Minggu, (8/5/22).
Akan tetapi kata Madun, ia dipaksa harus bayar pajak. Is tidak mau pelaku pun tetap ngotot dan terus yakinkan. Ia mengaku ini pasti modus terencana dan ditanggapi terus karena ingin tahu kejahatan masif itu seperti apa.
Lebih lanjut ia mengatakan, pelaku memberikan informasi bahwa barang telah sampai di Indonesia, namun kurir gadungan mengaku tidak bisa mengirimkan barang karena memerlukan pembayaran pajak.
"Saya sudah menduga bahwa ini modus penipuan hingga kini terus menelpon dan meneror saya. Kalau dilaporkan ke kepolisian saya bingung karena bukti uangpun belum ada dan saya juga belum transfer bayar pajak,"ucapnya.
Jikapun Madun jadi mentransfer uang, kemungkinan pastinya pelaku menghilang tanpa jejak. Waspada jangan sampai termakan jebakan penipu dengan harapan untung malah jadi buntung.
Dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa dalam kondisi ini jika korban tertipu telah mengirimkan uang akan sulit melakukan verifikasi kepada kurir dan pihak bank yang nerima uang karena pengiriman uang tidak semudah itu, kalaupun benar kurir pasti nama perusahaanya diperlihatkan dalam chat whatapss.
Untuk pengiriman uang proses dalam bank selesai uang yang Rp10juta bayar pajak sudah dahulu digondol oleh si pelaku.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait