get app
inews
Aa Text
Read Next : Masyarakat Dikabarkan Segera Cabuti Pagar Laut di Tangerang, Ini Tanggapan Dirjen PSDKP KKP

Sabar Ya, Antrean Haji di Banten Sampai 53 Tahun

Sabtu, 18 Juni 2022 | 16:30 WIB
header img
Indonesia dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, menyebabkan daftar tunggu haji sangat lama. Di Banten 53 tahun, bahkan di Bantaeng Sulsel sampai 97 tahun (Foto: Ist)

JAKARTA, iNewsCilegon.id – Masyarakat Banten yang ingin menunaikan haji harus ekstra sabar. Berdasarkan publikasi Kemenag, waktu tunggu antrean haji di Banten mencapai 53 tahun.

Hal itu disebabkan jumlah pendaftar jauh lebih tinggi dari pada kuota. Sebagai contoh kuota tahun 2022 untuk Banten, jumlahnya 5.316 kuota. Secara keseluruhan, kuota haji Indonesia sebesar 100.051 kuota.

Jika dibandingkan dengan daerah lain, waktu tunggu antrean haji di Banten masih berada di tengah-tengah. Pasalnya ada daerah yang waktu tunggu hajinya mencapai 97 tahun yaitu di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan, dengan jumlah kuota 85.

Berdasarkan data estimasi waiting list jemaah haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag, Sulawesi Selatan mendomiasi antrean terlama.

Selain Kabupaten Bantaeng, berikut antrean haji di Sulsel:

1.    Kabupaten Sidrap (94 tahun) dengan 116 kuota.
2.    Kabupaten Pinrang (91 tahun) dengan 163 kuota.
3.    Kabupaten Wajo (87 tahun) dengan 185 kuota.
4.    Kota Makassar (84 tahun) dengan 516 kuota.
5.    Kota Parepare (84 tahun) dengan 57 kuota.
6.    Kabuaten Jeneponto (81 tahun) dengan 156 kuota.

Sementara untuk Pulau Jawa rata-rata waktu tunggu antrean haji sekitar 43-69 tahun, berikut perinciannya:

1.    Jawa Tengah (63 tahun) dengan 13.776 kuota.
2.    DI Yogyakarta (66 tahun) dengan 1427 kuota.
3.    Jawa Timur (69 tahun) dengan 15.956 kuota.
4.    Banten (53 tahun) dengan 5316 kuota.
5.    Kota Bogor (43 tahun) dengan 510 kuota.
6.    Kab Bekasi (59 tahun) dengan 1725 kuota.
7.    DKI Jakarta (54 tahun) dengan 3940 kuota.

Untuk kuota terbanyak berada di provinsi Jawa Timur sebanyak15.956 orang dan Jawa Tengah sebanyak 13.776 kuota.

Lalu untuk kuota terkecil ada di Kabupaten Maybrat 2 orang, Kabupaten Tambrauw 3 orang, Kabupaten Maluku Barat Daya 3 orang, dan Kabupaten Mahakam Ulu 5 orang.

Untuk pendaftar terbanyak berada di Jawa Timur yakni sekitar 1.091.599 orang dan pendaftar terkecil di Kabupaten Maybrat sebanyak 18 orang.

Estimasi pemberangkatan jemaah haji paling cepat adalah di Kabupaten Maybrat, Papua Barat yaitu 9 tahun dengan kuota dua orang.

Kasubdit Siskohat Ditjen PHU Hasan Afandi menjelaskan mundurnya estimasi keberangkatan disebabkan adanya bilangan pembagi daftar tunggunya yang didasarkan pada kuota haji tahun berjalan.

“Estimasi keberangkatan selalu menggunakan angka kuota tahun terakhir sebagai angka pembagi. Tahun ini kebetulan kuota haji Indonesia hanya 100.051 atau sekitar 46% dari kuota normal tahun-tahun sebelumnya,” kata Hasan Afandi, (16/06/2022).

Menurut Hasan, sebelum ada kepastian kuota penyelenggaraan haji 1443 H pada pertengahan Mei 2022, maka bilangan asumsi yang digunakan sebagai bilangan pembagi masih menggunakan kuota berdasarjan MoU penyelenggaraan haji 2020 (pada akhirnya ada kebijakan membatalkan keberangkatan karena pandemi COVID-19), yaitu 210 ribu.

Sejak ada kepastian bahwa kuota haji 1443 H adalah sekitar 100 ribu, maka bilangan pembaginya mengalami penyesuaian.

"Hal inilah yang secara otomatis menyebabkan estimasi keberangkatan semakin lama. Sebab, ketika kuota turun, maka otomatis estimasi keberangkatan akan naik,” ujar pria yang kini menjabat sebagai Kabid Siskohat di Kantor Urusan Haji Jeddah ini.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut