get app
inews
Aa Text
Read Next : Dapat Medali dari Raja Charles, Lagu Blackpink Menggema di Buckingham Inggris

Raja Charles Ternyata Pernah Belajar Al-Qur'an, Cek Faktanya

Selasa, 13 September 2022 | 15:44 WIB
header img
Mengagumkan! Raja Charles III ternyata pernah belajar Al-Qur'an (Foto: Istimewa).

iNewsCilegon.id - Raja Charles III atau Charles Philip Arthur George (73) yang telah resmi menyandang penguasa baru monarki Inggris ternyata pernah mempelajari Al-Qur’an. 

Raja Charles III memiliki masa lalu kelam, yakni kandasnya penikahannya dengan mendiang Lady Diana Spencer atau Putri Diana. Namun, pandangannya tentang sejumlah masalah budaya dan sosial termasuk perubahan iklim, politik, dan agama berhasil menarik perhatian publik.

Ia pun memiliki pandangan-pandangan tentang Islam yang diungkapkan secara terbuka betapa ia mengagumi Al-Qur’an.

Penulis Robert Jobson dalam bukunya "Charles At Seventy: Thoughts, Hopes and Dreams" mencatat bahwa raja Charles III itu mempelajari kitab suci Al-Qur'an dan menandatangani surat untuk para pemimpin Muslim dalam bahasa Arab.

Berikut adalah beberapa pemikiran Raja Charles III tentang Islam dan Muslim yang berkaitan dengan isu-isu dunia, seperti dikutip iNewsCilegon.id dari Al Jazeera.

1. Ramadhan

Umat muslim selalu menjalankan ibadah puasa Ramadan setiap tahunnya. Pada awal bulan suci Ramadhan di bulan April, Charles mengatakan bahwa setiap orang dapat belajar “dari semangat Ramadhan”.

“Tidak hanya kedermawanan, tetapi juga pantangan, rasa syukur dan kebersamaan dalam doa yang akan memberikan penghiburan besar bagi banyak orang di seluruh dunia,” katanya dalam sebuah pernyataan.

“Kemurahan hati dan keramahan umat Islam yang baik hati tidak berhenti mengejutkan saya dan saya yakin bahwa saat kita memasuki masa yang lebih tidak pasti...komunitas Muslim akan kembali menjadi sumber amal yang sangat besar di bulan Ramadhan ini," paparnya.

2. Islam dan Barat

Charles telah lama menganjurkan untuk membawa dunia Muslim dan Barat lebih dekat, menambahkan ada banyak "kesalahpahaman" tentang Islam di Barat. “Jika ada banyak kesalahpahaman di Barat tentang sifat Islam, ada juga banyak ketidaktahuan tentang utang budaya dan peradaban kita sendiri kepada dunia Islam.

Ini adalah kegagalan yang, menurut saya, berasal dari garis lurus sejarah yang telah kita warisi,” katanya pada tahun 1993 dalam pidato yang banyak dikutip di Oxford Center for Islamic Studies.

Charles memperingatkan bahwa ekstremisme tidak boleh dilihat sebagai "ciri khas" Islam, dan mengatakan: "Itu tidak lebih dari monopoli Islam daripada monopoli agama-agama lain, termasuk Kristen."

3. Lingkungan

Tentang masalah lingkungan, Charles telah menjadi advokat yang sangat berterus terang selama beberapa decade. 

Ia mendesak para pemimpin dunia untuk mencari solusi segera dan jangka panjang untuk perubahan iklim.

Berdasarkan pengetahuannya tentang Islam dan Al-Qur’an, menurut dia dalam pidatonya di Oxford Center for Islamic Studies pada tahun 2010, "ada batas untuk kelimpahan Alam".

“Ini bukan batasan yang sewenang-wenang, itu adalah batasan yang ditetapkan oleh Tuhan dan, dengan demikian, jika pemahaman saya tentang Al-Qur’an benar, umat Islam diperintahkan untuk tidak melanggarnya,” kata Charles, yang seorang anggota Gereja Inggris.

Ia juga mengatakan, manusia berbagi bumi dengan ciptaan lainnya untuk alasan yang sangat bagus—dan artinya, sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa jaringan kehidupan yang seimbang dan rumit di sekitar.

“Islam selalu mengajarkan ini dan mengabaikan pelajaran tersebut berarti melanggar kontrak kita dengan Penciptaan,” kata dia.

4. Kartun Menghina Nabi Muhammad

Charles pernah mengkritik publikasi kartun Denmark pada kunjungannya tahun 2006 ke Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir.  Publikasi kartun tahun 2005 tersebut mengejek Nabi Muhammad.

Dia menyerukan semua orang untuk menghormati keyakinan orang lain.

“Tanda sebenarnya dari masyarakat beradab adalah rasa hormat yang diberikan kepada minoritas dan orang asing...Perselisihan dan kemarahan yang mengerikan baru-baru ini atas kartun Denmark menunjukkan bahaya yang datang dari kegagalan kita untuk mendengarkan dan menghormati apa yang berharga dan suci bagi orang lain, ” ujarnya dalam sambutannya.

Kartun-kartun tersebut menyebabkan perdebatan tentang kebencian anti-Muslim dan batasan kebebasan berbicara di barat.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut