get app
inews
Aa Text
Read Next : Cristiano Ronaldo Hancurkan Spanyol, Portugal Juara UEFA Nations League 2024-2025

Banjir Parah Landa Kota Cilegon, Air Laut Pasang Akibat Bulan Mepet Bumi

Selasa, 17 Januari 2023 | 14:41 WIB
header img
Banjir parah di Kota Cilegon. Foto: Tangkapan layar video.

DEPOK, iNewsDepok.id – Banjir parah melanda sejumlah tempat di Kota Cilegon. Ketinggian air membuat jalan tak bisa dilewati kendaraan.

Hujan deras terjadi sejak pagi hari ini, Selasa (17/1/2023). Akibatnya sejumlah tempat dekat pantai Kota Cilegon banjir parah.

Jalan Cilegon-Suralaya misalnya, ketinggian banjir hingga 30 cm-100 cm. Akibatnya kendaraan tak bisa lewat. Hanya truk besar yang bisa melintasi jalan.

Sepeda motor dan mobil kecil terpaksa harus berhenti. Jika pun jalan, sepeda motor harus didorong karena mesin tak mungkin hidup.

Banjir juga terjadi di Jalan Salira Indah. Namun ketinggian banjir hanya setengah ban sepeda motor matic. Motor pun masih bisa lewat.

”Hujan deras tadi dari jam 06.00 WIB hingga pukul 09.00,” kata Azis warga Cilegon.

Banjir parah di Kota Cilegon ini diperparah dengan Fenomena Super New Moon atau fase bulan baru. Posisi bulan dalam kondisi paling dekat dengan bumi.

Akibatnya pantai-pantai mengalami air pasang. Maka jika terjadi hujan, dengan mudah terjadi banjir di sejumlah wilayah termasuk Kota Cilegon.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini potensi tersebut.

“Adanya fenomena Super New Moon atau fase Bulan Baru yang bersamaan dengan Perigee (Jarak terdekat bulan ke bumi) pada tanggal 21 Januari 2023 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum,” ungkap Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo dalam keterangan resminya, Selasa (17/1/2023).

Pantauan data water level dan prediksi pasang surut BMKG menunjukkan banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia. Di antaranya Pesisir Aceh, Pesisir Sumatera Utara, Pesisir Sumatera Barat, Pesisir Lampung, Pesisir Kep. Riau, Pesisir Bangka Belitung.

Selanjutnya, di Pesisir utara DKI Jakarta, Pesisir Jawa Barat, Pesisir Jawa Tengah, Pesisir Jawa Timur, Pesisir Bali, Pesisir Nusa Tenggara Barat, Pesisir Kalimantan Barat, Pesisir Kalimantan Tengah, Pesisir Maluku Utara, Pesisir Maluku, Pesisir utara Papua, Pesisir Papua Selatan.

Eko menjelaskan potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” imbaunya.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut