get app
inews
Aa Text
Read Next : Peduli Yatim Piatu, SMKN 3 Pandeglang Gratiskan Biaya Seragam Senilai Rp1,4 Juta

Wow! Perajin Buket di Pandeglang Raup Cuan hingga Jutaan Rupiah di Momen Wisuda Sekolah

Kamis, 11 Mei 2023 | 15:10 WIB
header img
Perajin buket raup cuan dimomen wisuda sekolah. Foto: iNewsCilegon.id/Ila Nurlaila Sari

PANDEGLANG, iNewsCilegon.id - Momen  jelang wisuda pelajar, menjadi momen berkah bagi perajin buket di Kabupaten Pandeglang. Para perajin buket ini kebajiran order pesanan jelang momen wisuda sekolah dan momen hari besar lainnya.

Hal itu, terlihat dimomen wisuda pelajar SMKN 3 Pandeglang, pada Kamis (11/5/2023). Dimana, para perajin buket ini memajang hasil karyanya dihalaman depan sekolah yang berlokasi di Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. 

Berdasarkan pantauan dilapangan, para perajin yang berjejer mayoritas menjual buket dengan aneka ragam isian, mulai dari cokelat, biskuit, boneka, rangkaian bunga artifisial hingga uang yang dikemas menarik dan unik.

Salah satu perajin, Henni (26) mengatakan, dirinya sudah menggeluti usaha tersebut selama 2 tahun. Menurut Henni, permintaan dan penjualan buket akan mengalami peningkatan setiap kali momentum besar, mulai dari hari guru, hari ibu, valentine dan wisuda.

"Sudah 2 tahun, Alhamdulillah lumayan tinggi penjualannya kalo ada momen kayak gini (Wisuda), valentine dan hari ibu, biasanya nyampe seratusan," ujarnya.

Henni menuturkan, untuk buket dirinya menerapkan harga bervariatif, mulai dari Rp25 ribu hingga Rp150 ribu, tergantung isian buket.

"Yang paling banyak dicari sih biasanya buket yang isian cokelat, boneka dan uang, harganya tergantung isinya mulai dari 25 rebu sampe 150 rebu, khusus buket uang itu harganya bukan tergantung nominal uangnya tapi tergantung jumlah isiannya," jelasnya.

Perajin buket lainnya, Wati (35) mengaku,  untuk pengerjaan buket pada momen seperti saat ini, dirinya di bantu oleh orang lain, karena tingginya permintaan. Selain itu, kata Wati, ketika momen seperti ini tiba, bahan baku juga jadi sulit didapat.

"Kesulitannya kalau momen ramai seperti ini datang, adalah bahan bakunya jadi sulit didapat, karena kita beli masih lewat online, kayak kertasnya ini kita harus beli online, disini belum banyak yang jual juga, ada tapi harganya mahal," kata Wati.

Wati menambahkan, jika tak ada momentum besar, biasanya pemasaran dilakukan via online melalui akun di Instagramnya, Facebook dan Whatsapp. 

"Selama ini jika ada yang pesan biasanya via online, karena buket ini kan gak dicari orang tiap hari, paling kebanjiran ordernya nunggu momentum aja," pungkasnya.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut