GUNUNG KARANG PANDEGLANG, iNews Cilegon.id - Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2024, PT PLN Indonesia Power UBP Banten 2 Labuan gandeng 16 mantan napi teroris (Napiter) yang tergabung dalam koperasi Bina Insaf mandiri (BIM), berkumpul untuk merayakan dan mengambil tindakan nyata menjaga keberlanjutan lingkungan dan ekonomi.
Salah satunya, yakni dengan menanam ratusan pohon kopi. Selasa (30/4/2024, bertempat di Gunung Karang, Desa Kadu Engang, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Tak hanya itu, dalam aksi nyata peduli bumi ini PT PLN Indonesia Power UBP Banten 2 Labuan, memberikan paket sembako untuk masyarakat dan petani lokal dan 10.000 pavling blok untuk perbaikan jalan yang diberikan secara bertahap.
Turut hadir Pimpinan Pengurus Besar Mathla’ul Anwar H. Embay Mulyasyarief, Kasatgaswil Banten densus 88 AT Polri AKBP Mayandra Eka Wardhana, S.H., S.I.K., M.K.P. perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang Rudi Hartawan yang juga Waka Administratur/KSKPH Banten Barat Perhutani Kabupaten Pandeglang, Camat Cadasari Wawan Ruswandi SN, S.IP, Kepala Desa Kadu Engang Ade Ahmad Baedowi, kelompok BIM Badri Wijaya, Ketua P4S Lawang Taji, Kang Maman, LMDH Alam Lestari, Asda serta para petani lokal setempat.
Senior Manager PT PLN Indonesia Power UBP Banten 2 Labuan Wisnu Kurniawan mengatakan, pohon kopi dipilih sebagai fokus penanaman karena keberadaannya memiliki dampak ganda yang signifikan.
"Banyak sekali manfaat dari poho kopi ini, Pertama, pohon kopi membantu meningkatkan keberlanjutan lingkungan dengan meningkatkan kualitas tanah dan menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Kedua, pohon kopi juga memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi petani lokal, karena kopi merupakan salah satu komoditas utama dalam ekonomi Indonesia," kata Wisnu Kurniawan, Senior Manager PT PLN Indonesia Power UBP Banten 2 Labuan.
Wisnu menuturkan, selain penanaman pohon kopi, PT. PLN Indonesia Power UBP Banten 2 Labuan juga memberikan bantuan paket sembako dan paving blok.
"Pada kesempatan ini kami juga memberikan sembako untuk masyarakat dan bantuan berupa paving blok sebanyak 10.000 buah, ini untuk menunjang sarana dan akses menuju Gunung Karang secara bertahap," jelasnya.
Senada dengan Senior manager UBP Banten 2 Labuan, Manager Energi Primer Engkus Kusnadiawan menambahkan, Setelah melakukan konsultasi dan kolaborasi dengan Perhutani, Densus 88 LMDH Serta rekan-rekan napiter Bina Insaf Mandiri (BIM), akhirnya kami sepakat untuk menanam kopi.
"Kenapa menanam kopi? Karena dari sisi lingkungan kopi merupakan jenis akar pohon tegak yang mampu menahan tanah agar tidak longsor, disamping itu akar dari pohon kopi mampu menjadi cadangan air," jelasnya.
Selain itu, lanjut Engkus, dari sisi ekonomi, pohon kopi memiliki nilai komoditas yang nantinya dapat memberikan peningkatan pendapatan kepada petani dan Koperasi BIM, sementara dari sisi sosial, Desa Kaduengang akan dikenal dengan produk otentiknya yaitu kopi arabika.
"Acara penanaman pohon kopi ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat lokal untuk terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan. Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan seperti ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya menjaga alam semakin meningkat di kalangan masyarakat," pungkasnya.
Editor : M Mahfud