BANDAR LAMPUNG, iNews Cilegon.id – Keris Senantan menjadi kisah persahabatan antara Kerajaan Sekala Brak Lampung dengan Kesultanan Banten. Keris Senantan berjasa saat membunuh jin sakti yang menganggu Kesultanan Banten.
Hal tersebut dikisahkan Muhammad Yanuar Firmansyah yang bergelar Sutan Junjungan Sakti ke-27 Kerajaan Sekala Brak Lampung seperti diunggah dalam akun YouTube @madamahfud2247.
Yanuar tengah berada di Lamban Gedung Kuning, Bandar Lampung saat menghadiri kedatangan siswa Lemhanas ke salah satu pusat budaya Lampung tersebut, pekan lalu (16/5/2024).
Lamban Gedung Kuning didirikan Irjen Pol (Purn) Ike Edwin, mantan Kapolda Lampung yang juga keturunan Kerajaan Sekala Brak.
Di Lamban Gedung Kuning terpampang dalam baliho kisah senjata-senjata miliki Kerajaan Sekala Brak Lampung, termasuk kisah Keris Senanta.
"Keris Senantan sebuah keris tua dan sakti milik Sultan Kepaksian Lampung Paksi Pak Skala Bghak (Sekala Brak)," tulis dalam baliho.
Yanuar Firmansyah mengungkapkan Keris Senantan menjadi kisah persahabatan antara Lampung dan Banten.
Kejadiannya saat Kesultanan Banten dipimpin Sultan Maulana Hasanuddin. Pada masa itu, putri Sultan Banten tersebut diganggu jin sakti yang sangat sulit ditaklukkan.
"Sultan kemudian mengeluarkan sayembara untuk membunuh jin penganggu," kata Yanuar Firmansyah.
Seorang petinggi Kerajaan Sekala Brak, Depati Junjungan Sakti yang tengah berada di Banten mengikuti sayembara tersebut.
Dengan menggunakan keris Senantan, Depati Junjungan Sakti berhasil membunuh jin sakti yang menganggu Kesultanan Banten.
Keris Senantan sendiri ditinggal di Banten sebagai bentuk kenang-kenangan dan persahabatan. Sedangkan sarung keris yang berlapis emas dibawa kembali ke Lampung.
"Sarung keris berlapis emas masih ada dan saya simpang," kata Yanuar Firmansyah.
Editor : M Mahfud