get app
inews
Aa Text
Read Next : Wow! Payung Termahal di Dunia Ada di Masjid Nabawi, Per Unit Rp 9 Miliar

Perang Uhud, Kekalahan Kaum Muslimin Akibat Tak Patuhi Perintah Nabi

Senin, 10 Februari 2025 | 15:24 WIB
header img
Bukit Uhud, saksi sejarah Perang Uhud di awal perkembangan Islam. Foto: Mada Mahfud

MADINAH, iNews Cilegon.id - Perang Uhud menjadi peristiwa pahit dalam sejarah umat Islam di awal-awal perkembangannya. Kekalahan ini akibat 50 orang pasukan pemanah tidak mengikuti perintah Nabi Muhammad SAW. 

Perang Uhud adalah salah satu pertempuran besar dalam sejarah Islam yang terjadi pada tahun 625 M (tahun 3 Hijriyah) antara kaum Muslimin dari Madinah yang dipimpin oleh Nabi Muhammad dan pasukan Quraisy dari Makkah.

Perang Uhud adalah balas dendam kaum Quraisy yang setahun sebelumnya (624 M) mengalami kekalahan dalam Perang Badar (624 M).

Untuk itu kaum Quraisy mengumpulkan pasukan sekitar 3.000 orang, termasuk 200 pasukan berkuda dan 700 pasukan bersenjata lengkap. Pasukan ini dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb.

Kaum Muslimin yang dipimpin langsung Nabi Muhammad SAW awalnya 1.000 pasukan. Namun 300 orang yang dipimpim Abdullah bin Ubay mundur sebelum perang dimulai. 

Akibatnya pasukan Muslimin tinggal menyisakan 700 pasukan. Dalam strateginya, Nabi Muhammad menempatkan 50 pemanah di Bukit Uhud untuk menjaga bagian belakang pasukan agar tidak diserang dari belakang. Pasukan pemanah diperintahkan untuk tetap di posisinya di ketinggian, apapun yang terjadi. 

Strategi tersebut berhasil. Meski kalah jumlah pasukan, Kaum Muslimin awalnya menang. Pasukan Quraisy tercerai berai. 

Pasukan Muslim menyita harta rampasan perang dari pasukan Quraisy yang tercerai berai. Melihat situasi itu, 50 pemanah Muslim tergoda dan melupakan perintah Nabi Muhammad. Mereka ikut turun dari ketinggian untuk mendapatkan harta rampasan perang di posisi bawah. 

Situasi itu dilihat oleh Khalid bin Walid, saat itu masih berada di pihak Quraisy dengan memimpin pasukan berkuda dan menyerang dari belakang. Pasukan Muslimin pun tercerai berai. 

Sekitar 70 pasukan Muslim mati syahid termasuk Hamzah bin Abdul Muttalib. Nabi Muhammad ikut terluka, giginya patah dan wajahnya berdarah.

Perang ini menjadi pelajaran penting bagi kaum Muslimin tentang pentingnya disiplin dan kepatuhan terhadap perintah Nabi.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut