CILEGON, iNewsCilegon.id – Mungkin banyak yang berpikir jadi Wali Kota Cilegon enak dan bisa hidup santai. Namun kenyataannya tidak, Wali Kota Helldy Agustian tak punya waktu istirahat karena harus mati-matian melayani warga dari pagi hingga larut malam setiap harinya. Kondisi itu yang membuat Sutradara Film Geger Cilegon mengaku tak akan sanggup jadi wali kota jika ada kesempatan.
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian ikut ambil bagian dalam Film Geger Cilegon. Helldy berperan sebagai Haji Abdul Karim yaitu tokoh utama yang membakar semangat jihad warga Cilegon dan Banten untuk melawan penjajah Belanda yang meletus pada 1888 dan dikenal sebagai Geger Cilegon.
BACA JUGA:
Warga Cilegon Akan Serbu Sumur Pandeglang, Napak Tilas Perang Cilegon-Belanda Tahun 1888
Haji Abdul Karim adalah tokoh Banten yang tinggal di Mekkah, Arab Saudi. Ia pulang ke Cilegon pada tahun 1876-1879 untuk menyiapkan perlawanan rakyat Cilegon terhadap Belanda. Haji Abdul Karim kembali ke Arab Saudi pada 1879 dan mengotaki perang Geger Cilegon melawan Belanda dari Mekkah.
Untuk keperluan syuting dan dubbing, Sutradara Film Geger Cilegon Bambang Irawan dan kru Epi Demang mesti menemui Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, hari Minggu, 26 Juni 2022.
Namun rupanya Wali Kota Cilegon di hari libur pun memiliki jadwal padat melayani warga dari pagi hingga malam hari.
Di hari kerja, kesibukan Helldy lebih padat lagi dan sering baru selesai pukul 01.00 WIB dini hari.
Sang sutradara Bambang Irawan mencoba menemui Wali Kota di acara final Sepakbola U-17 Piala Wali Kota Cilegon, Minggu sore kemarin. Pertandingan digelar di Stadion Geger Cilegon yang mempertemukan Kecamatan Pulomerak melawan Kecamatan Cilegon.
Pertandingan dimenangkan tim Kecamatan Pulomerak lewat adu pinalti. Sebagai Wali Kota Helldy menyerahkan piala kepada para pemenang. Waktu menunjukkan pukul 17.15 WIB.
Helldy tak bisa lama-lama. Ia harus buru-buru meninggalkan Stadion Geger Cilegon karena harus menuju Kelurahan Ciwedus, Kecamatan Cilegon. Di Ciwedus, Helldy sudah ditunggu untuk menyerahkan Piala Turnamen Bola Voli HUT Pandagor.
Maka rencana Bambang Irawan untuk berbincang-bincang dengan Wali Kota gagal. Ia pun harus mengekor pergerakkan Helldy ke Ciwedus yang memakan waktu perjalanan sekitar 30 menit. Di Ciwedus Helldy disambut ratusan warga.
Adzan Magrib mengakhiri acara di Ciwedus. Helldy menyempatkan diri salat Maghrib berjamaah.
Kondisi lelah karena harus berkeliling dari pagi hari hingga sore hari, Helldy mengajak Bambang Irawan untuk menghangatkan tubuh dengan memakan bakso di sebuah warung di Kota Cilegon.
Di warung bakso, Bambang Irawan berpikir bisa berbincang dengan Helldy. Namun kenyataannya tidak.
Helldy diserbu para pengunjung warung baso. Mereka silih berganti meminta Wali Kota untuk selfie dan berbincang-bincang seputar masalah mereka.
Meski dalam situasi lelah, melihat warganya bersemangat, Helldy dengan senang hati melayani warga untuk swafoto dan diskusi seputar masalah Kota Cilegon.
“Ya udah kita ke rumah dinas saja,” kata Helldy melihat kegelisahan Bambang Irawan yang tak kunjung bisa berbicara panjang lebar.
Usai menikmati bakso, Helldy dan rombongan pulang ke rumah dinas pada pukul 19.30 WIB. Baru di rumah dinas, Bambang Irawan bisa berbincang-bincang.
“Apakah Bapak sibuk tiap hari seperti ini,” kata Bambang mengawali perbincangan.
“Kita tidak ada waktu istirahatnya. Lihat sendiri, hari Minggu pun sudah ada jadwal seperti tadi dari pagi hingga malam. Jadi jangan bilang Wali Kota sombong ya, memang jadwalnya padat,” kata Wali Kota Helldy.
Sedangkan di hari kerja, Helldy mengaku baru bisa istirahat pukul 01.00 WIB karena harus menghadiri berbagai acara dan menghadiri undangan warga.
“Tidurnya hanya 3 jam. Pagi-pagi sekali sudah harus berangkat kerja lagi,” tambah Helldy.
Mendengar cerita Wali Kota, Bambang Irawan mengaku tidak akan mau menjadi Wali Kota sekalipun ada kesempatan.
“Badan saya tidak akan sanggup. Tadi saja saya mengikuti 2 acara Pak Wali, napas sudah terengah-engah, bagaimana kalau dari pagi hingga malam selama 7 hari dalam seminggu. Mati saya,” ujar Sutradara Bambang Irawan.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait