CILEGON, iNewsCilegon.id - Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengikuti Prosesi Presentasi dan Wawancara dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD Tahun 2021 secara virtual di Ruang Rapat Wali Kota Cilegon, Jum'at (1/7/2022).
Tes presentasi dan wawancara ini merupakan tahapan menuju top 45 dari 99 finalis lomba kompetisi inovasi yang telah berhasil lolos yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (KemenPAN-RB RI).
Sedikitnya ada 8 panelis independen yang memberikan penilaian, adapun yang diketahui yaitu Nurjaman Mochtar, Rudy Sumarwono, Haris Turino, dan R. Siti Zahro.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian menjelaskan terkait inovasi yang telah diluncurkan oleh Pemkot Cilegon melalui DP3AKB Kota Cilegon yaitu Inovasi Sistem Manajemen Aksi Remaja Terampil Generasi Berencana (Smart Genre) yang diperuntukan bagi para Remaja kota Cilegon.
"Inovasi Smart Genre ini memiliki banyak manfaat untuk para remaja Cilegon, salah satunya yaitu untuk mengurangi Pernikahan Dini di kota Cilegon oleh karena itu Pemkot Cilegon mengeluarkan 5 kebijakan pada aplikasi Smart Genre ini," ucapnya.
"Adapun 5 arah kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Kota Cilegon menurut World Bank pada aplikasi Smart Genre ini meliputi Continue Learning (Melanjutkan Sekolah), Start Working (Mencari Pekerjaan), Form Families (Memulai Berkeluarga), Exercise Citizenship (Menjadi Anggota Masyarakat) dan Practice Healthy Life (Mempraktekan Hidup Sehat)," sambungnya.
Helldy juga menyampaikan jika Inovasi Smart Genre ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pendewasaan usia perkawinan dengan cara peningkatan skill.
"Inovasi Smart Genre ini memiliki sasaran untuk remaja yang berusia 10 - 24 tahun yang belum menikah, dan memiliki target agar supaya remaja dapat menikah pada usia yang ideal," ungkapnya.
"Smart Genre merupakan sebuah inovasi yang dilaksanakan oleh forum Genre Kota Cilegon yang memiliki tujuan utama untuk meningkatkan pendewasaan usia perkawinan yaitu dengan cara peningkatan skill," jelasnya.
Lebih lanjut, Helldy menjelaskan dampak dari Inovasi Smart Genre di Kota Cilegon. "Ada 4 dampak yang telah dirasakan dari adanya Inovasi Smart Genre ini yaitu usia perkawinan pertama di atas 21 tahun meningkat dari 42,79 persen menjadi 49,64 persen, jumlah kelompok PIK remaja meningkat dari 32 menjadi 52 kelompok, jumlah remaja yang kuliah meningkat sebanyak 523 remaja. Terbentuknya majalah digital MR. GTV, Studio Podcast Youth Center dan Duta Genre," pungkasnya.
Sebagai informasi, pengimplementasian yang dilakukan Pemerintah Kota Cilegon dalam melaksanakan Inovasi Smart Genre ini yaitu dengan menggunakan metode FIESTA (Fasilitas, Inovasi, Edukasi, Sosialisasi, Teknologi dan Anggaran) yang diharapkan dapat memiliki dampak yang positif bagi para Remaja di kota Cilegon.
Editor : Mohamad Hidayat
Artikel Terkait