NEW YORK, iNewsCilegon.id - Laporan Pembangunan Manusia terbaru, “Waktu yang Penuh Ketidakpastian, Kehidupan yang Bergejolak: Membentuk Masa Depan Kita di Dunia yang Berubah” (“Uncertain Times, Unsettled Lives: Shaping our Future in a Transforming World”), yang diluncurkan hari ini, Sabtu, 10 September 2022 oleh UNDP, berpendapat bahwa berbagai lapisan ketidakpastian semakin bertumpuk dan berinteraksi untuk menimbulkan gejolak pada kehidupan dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dua tahun terakhir berdampak luar biasa bagi miliaran orang di seluruh dunia, ketika krisis seperti COVID-19 dan perang di Ukraina terjadi secara beruntun, dan berinteraksi dengan pergeseran sosial dan ekonomi yang luas, perubahan iklim, dan peningkatan polarisasi secara besar-besaran.
Untuk pertama kalinya dalam 32 tahun, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang mengukur kesehatan, pendidikan, dan standar hidup suatu negara, telah menurun secara global selama dua tahun berturut-turut.
Pembangunan manusia telah jatuh kembali ke tingkat tahun 2016, menyebabkan kemunduran sebagian besar kemajuan menuju pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Kemunduran ini hampir sama rata karena lebih dari 90 persen negara mencatat penurunan skor IPM mereka pada 2020 atau 2021 dan lebih dari 40 mengalami penurunan di kedua tahun tersebut, menandakan bahwa krisis menjadi semakin parah di banyak negara.
Sementara itu, nilai IPM Indonesia tahun 2021 adalah 0,705 yang menempatkan Indonesia pada kategori pembangunan manusia yang tinggi, menempatkannya pada peringkat 114 dari 191 negara dan wilayah.
Tahun sebelumnya, nilai IPM Indonesia adalah 0,709, sehingga ada penurunan yang sedikit sebesar 0.004.
Editor : Novita Sari
Artikel Terkait