Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, Diah Chandra mengapresiasi kedatangan Kemenparekraf ke Kalteng lebih awal.
“Sebenarnya kami pikir Kalteng akan didatangi akhir Oktober. Tadinya merencanakan program Sapta Pesona minggu depan dilaksanakan. Kalimantan Tengah kaya dengan keindahan alam, tidak hanya Tanjung Puting yang sudah terkenal di dunia. Kami akui kita kurang promosi tapi kami siap mengembangkan destinasi pariwisata di Kalteng. Tahun depan kita harapkan, tidak hanya satu desa di Kalteng yang masuk 50 besar ADWI,” ujarnya.
Bicara daya tarik wisata, desa tersebut tidak hanya memiliki destinasi susur sungai. Namun, ada juga Feeding Orang Utan. Desa itu dikelilingi oleh hutan dan sungai yang masih baik, bersih, dan terjaga keasliannya. Hal tersebut menjadikan wilayah Desa Sei Sikonyer menjadi tempat terbaik untuk melakukan pengamatan satwa, terutama Orang Utan dan Bekantan. Selain itu, di sini juga menjadi tempat penelitian Orang Utan pertama di dunia.
Kemudian, wisatawan dapat menikmati Sauna Bentimung. Itu merupakan tempat pemandian buatan warga Desa Sei Sekonyer yang dijadikan tempat untuk mensucikan diri bagi para calon pengantin dan juga pengobatan bagi warga yang kurang sehat. Diyakini oleh masyarakat setempat, setelah mandi atau berendam di Sauna Bentimung mereka akan suci kembali dan kembali sehat.
Lalu ada susur Sungai Langer. Itu adalah destinasi wisata yang mengajak pelancong untuk menelusuri Sungai Langer dengan menggunakan perahu kayu. Ada pula susur Sungai Sekonyer.
Bicara potensi seni dan budaya lokal, desa ini memiliki beragam jenis tarian. Di antaranya Tari Hambur Baras Kuning dan Tarian Bubu.
Sedangkan kekayaan kuliner, ada Soto Menggala atau Soto Singkong yang merupakan makanan khas masyarakat desa setempat.
Editor : Novita Sari
Artikel Terkait