JAKARTA, iNewsCilegon.id - Rishi Sunak (42) dipastikan menjadi Perdana Menteri Inggris berikutnya menggantikan Liz Truss yang mengundurkan diri pada Kamis (20/10/2022).
Rishi Sunak memenangkan pemilihan PM Inggris yang dilakukan anggota Partai Konservatif pada Senin, (24/10/2022).
Rishi Sunak akan menjadi pemimpin berdarah Asia pertama sekaligus perdana menteri ketiga dalam kurun waktu dua bulan terakhir di negara yang tengah berjuang dengan inflasi tinggi tersebut.
Dikutip iNewsCilegon.id dari Wall Street Journal, Kamis (26/10/2022), Rishi Sunak secara resmi akan memasuki Downing Street setelah dua saingannya, mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan mantan Menteri Pertahanan Penny Mordaunt mengundurkan diri.
Pria keturunan India ini kemungkinan akan dilantik sebagai sebagai perdana menteri oleh Raja Charles.
Terpilihnya Sunak sebagai Perdana Menteri Inggris ini akan menjadi momen bersejarah. Pria berusia 42 tahun itu tak hanya menjadi orang berdarah Asia pertama di Inggris, tetapi juga orang Hindu pertama yang memimpin negara itu.
Dia juga akan menjadi perdana menteri termuda sejak Robert Banks Jenkinson, Earl of Liverpool pada 1812 dan perdana menteri terkaya dalam sejarah.
Mengutip The Guardian, kekayaan Sunak mencapai 730 juta poundsterling atau dua kali lipat kekayaan Raja Charless III dan Ratu Camilla yang diperkirakan mencapai 330-350 juta poundsterling.
Rishi Sunak menikah dengan Akshata Murty yang merupakab putri miliarder India Narayana Murthy, salah satu pengusaha paling terkenal di negara itu yang dijuluki Bill Gates of India.
Dengan terpilihnya Rishi Sunak menjadi Perdana Menteri Inggris Raya, harapannya kejeniusan Rishi Sunak dapat menyelamatkan perekonomian Inggris dari krisis.
Perdana Menteri Sunak lulusan Oxford, sebelumnya adalah pemimpin fraksi Konservatif di Parlemen Inggris.
Luar biasa, politisi keturunan India dan praktisi agama Hindu pula, bisa terpilih menjadi pemimpin partai konservatif dan kemudian terpilih menjadi Perdana Menteri Kerajaan Inggris!
Semoga masa jabatannya jauh lebih lama dari Perdana Menteri sebelumnya dan membantu pemulihan perekonomian Inggris dari dampak Pandemi Covid-19 yang baru berlalu.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait