Dahulu kereta api Anyer- Rangkasbitung dioperasikan sebagai angkutan penumpang. Sejak dioperasikan tahun 1906, kereta api di jalur ini melayani perjalanan hingga delapan kali sehari.
Namun, ketika jalan raya yang menghubungkan Labuan, Anyer, Cilegon, hingga Serang diperbaiki dan kualitasnya ditingkatkan, berangsur-angsur tidak ada lagi orang yang menggunakan jasa kereta api.
Pertumbuhan angkutan jalan raya menjadi sangat pesat dan warga lebih memilih menumpang mobil angkutan umum untuk bepergian.
Sejak saat itu jadwal perjalanan kereta api menurun hingga dua kali sehari. Kemudian PT Kereta Api Indonesia (KAI) memutuskan untuk menutup jalur Anyer-Rangkasbitung pada tahun 1981.
Hingga ditutupnya pada tahun 1981, kereta api yang dioperasikan untuk jalur Anyer-Rangkasbitung masih berwujud kereta kayu peninggalan Belanda.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait