Performa 4 Saham Rokok di Bursa Efek Indonesia, 3 Masih Kecut, 1 Mulai Harum

Mada Mahfud
GGRM (Gudang Garam) sempat mengalami periode uptrend panjang. Pada 1 Oktober 1998, GGRM berada di harga Rp3.500 dan melompat ke harga Rp100.975 pada 1 Maret 2019. Kini GGRM tengah terpuruk di periode downtren. Foto: Mada Mahfud/iNews Cilegon

CILEGON, iNewsCilegon.id - Performa 4 saham rokok di Bursa Efek Indonesia masih terasa kecut. Sejak beberapa tahun terakhir, harganya tengah dalam periode turun (downtrend).

Ada 4 saham perusahaan rokok yang diperdagangankan di Bursa Efek Indonesia. Keempatnya adalah WIIM (Wismilak), GGRM (Gudang Garam), HMSP (HM Sampoerna), dan ITIC (Indonesian Tobacco).

Sebenarnya ada satu lagi yaitu RMBA (Bentoel International Investama). Namun Bentoel sejak 5 Agustus 2022, sahamnya tak lagi diperdagangkan terkait langkahnya keluar dari bursa alias delisting.

Performa 4 Saham Rokok di Bursa Efek Indonesia

Lalu bagaimana performa masing-masing dari 5 saham rokok yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia?

1.    GGRM Masih Downtrend

GGRM adalah kode saham untuk PT Gudang Garam Tbk. GGRM pernah menjadi primadona saham di Bursa Efek Indonesia sejak krisis moneter tahun 1998. Jika saham perusahaan lain rontok, saham GGRM justru melesat tinggi hingga 2019.

Orang yang tengah pushing memikirkan krisis justru membuatnya lebih banyak menghisap rokok. Maka penjualan rokok pada saat krisis kala itu, justru mengalami kenaikan.

Pada 1 Oktober 1998, saham GGRM berada di harga Rp3.500. Setelah itu mengalami uptrend hingga 1 Maret 2019 ke harga Rp100.975. Sebuah lompatan yang luar biasa.

Situasi ini juga membuat bos GGRM yaitu keluarga Hartono menjadi orang terkaya di Indonesia.

Namun setelah itu, harga saham GGRM mulai mengalami periode downtrend. Terhitung Jumat 6 Januari 2023, harga saham GGRM turun jauh ke harga Rp17.775 per saham.

Pada perdagangan 6 Januari, GGRM naik 7,07 persen dibandingkan hari sebelumnya. Kenaikan sebesar 7,07 persen cukup besar dan perlu ditunggu apakah ini awal kebangkitan atau terus akan downtrend.

2.    HMSP Masih Downtrend

HMSP adalah kode saham untuk PT HM Sampoerna Tbk.  Setali tiga uang dengan GGRM, rokok Sampoerna juga menjadi primadona para investor termasuk investor institusi skala besar.

Pada tahun 1999 masih di bawah Rp800 per lembar saham tetapi selanjutnya melesat hingga Rp5,550 pada 1 Januari 2018.

Setelah itu harga saham rokok Sampoerna mulai turun secara signifikan. Pada Jumat (6/1/2023), harga saham HMSP berada di harga Rp840 per lembar saham.

Pada hari itu juga, Jumat (6/1/2023) harga saham HMSP mengalami kenaikan 5,66 persen dibandingkan hari sebelumnya.

Seperti halnya GGRM, patut ditunggu apakah setelah terjadi kenaikan 5,66 persen, harga saham HMSP akan mulai uptrend atau hanya sekadar koreksi untuk melanjutkan periode downtrend.

Editor : Mahfud

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network