Cerita di Balik 2 Bocah SD yang Rela Mulung Rongsokan demi Seragam Sekolah, Ternyata Berawal dari HP
"Saya sebagai orang tuanya gak pernah nyuruh, masa sih saya setega itu sama anak untuk jadi pemulung? Itu murni keinginan anak-anak saya sendiri, udah saya larang juga mereka tetep seperti itu," ucap Iwan.
Eni, ibu Marwan dan Icah menambahkan, selama ini keluarganya sudah mendapat sejumlah bantuan dari Pemerintah, diantaranya Program keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan beras.
"Alhamdulillah untuk bantuan kami sudah masuk di PKH, waktu cair juga Marwan dan Icah dibeliin sepatu sama seragam tapi karena kekecilan atau gimana sepatunya rusak, mau ngebeliin lagi belum ada uangnya, sempat juga dapat bantuan beras 1 karung tapi itu dulu sekarang sudah lama gak dapat-dapat bantuan beras lagi," kata Eni.
Eni mengaku, bahwa kedua anaknya tersebut hampir setiap hari mulung barang bekas (rongsokan) usai pulang sekolah dengan hanya berkeliling diseputaran Labuan.
"Kalau libur mereka biasanya pergi pagi, nanti siangnya pulang tapi kalau sekolahnya masuk mereka biasanya mulung siang sampe sore gak pernah jauh sih paling di pom bensin jaha, dialfamart karabohong kadang ke terminal," jelasnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait