SURABAYA, iNewsCilegon.id - PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) bersinergi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melalui Rumah BUMN dalam menyelenggarakan kegiatan literasi kesehatan dan perencanaan keuangan, serta pelatihan kerajinan dengan tema "Lebih Sehat, Lebih Cermat, Lebih Mandiri."
Kegiatan dihadiri oleh pelaku UMKM binaan Bank Mandiri, baik secara langsung di Rumah BUMN Bank Mandiri di Surabaya maupun secara daring dari Rumah BUMN Bank Mandiri lainnya di seluruh Indonesia. Rangkaian kegiatan ini juga meliputi penyerahan donasi peralatan kesehatan kepada posyandu Cempaka di Surabaya.
"Literasi keuangan dan kesehatan merupakan dua hal yang berhubungan erat. Dengan terus meningkatnya biaya perawatan medis, maka secara otomatis pemeliharaan kesehatan dan perencanaan keuangan menjadi dua langkah kunci guna memastikan masa depan yang sejahtera bagi diri dan keluarga," kata Direktur AXA Mandiri Rudi Nugraha, Jumat (17/3/2023).
Kegiatan hari ini, lanjut Rudi, diharapkan dapat lebih meningkatkan pemahaman terhadap kedua topik penting tersebut agar para peserta dapat melindungi diri dan keluarga dari risiko keuangan dan kesehatan di masa mendatang.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian aktivitas yang kami lakukan bersama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Bank Mandiri untuk mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) sejak beberapa tahun lalu", ujarnya.
Sejak tahun 2018, AXA Mandiri berkolaborasi dengan Kemenkes untuk penerapan program GERMAS Presiden (Inpres) No. 1/2017 dan merupakan upaya bersama dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia agar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di area kesehatan di masa depan dapat tercapai.
Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda dari Kementerian Kesehatan Dwi Adi Maryandi berharap kolaborasi antara AXA Mandiri, Kemenkes dan Rumah BUMN bisa meningkatkan gaya hidup sehat dan produktivitas masyarakat sehingga dapat menurunkan risiko terjadi penyakit tidak menular.
"Sehingga GERMAS menjadi gerakan yang membudaya di tengah-tengah masyarakat. Kami berharap inisiatif ini akan berlangsung di masa-masa yang akan datang,” kata Dwi Adi Maryandi
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dan hasil survei Willis Tower Watson, biaya perawatan medis di Indonesia meningkat 11 persen dalam kurun waktu dua tahun (2017-2019) dan tidak diimbangi dengan peningkatan daya beli masyarakat Indonesia yang tercermin dengan kenaikan gaji hanya sebesar 4 persen pada periode yang sama.
Hal ini tentunya akan menimbulkan risiko keuangan yang cukup besar jika masyarakat Indonesia memerlukan penangangan medis, terutama jika terpapar penyakit kritis. Berlatar belakang fakta ini, AXA Mandiri berinisiatif untuk memberikan wawasan dan kiat-kiat penting dalam pemeliharaan kesehatan dan perencanaan keuangan kepada komunitas yang membutuhkan secara berkesinambungan.
Dalam kegiatan kali ini di Surabaya, materi literasi kesehatan disampaikan OLEH Dr. Yoke Surpri Marlina, Spesialis Onkologi Radiasi dari Adi Husada Cancer Center, sementara materi literasi keuangan disampaikan oleh Rudi Nugraha selaku Direktur AXA Mandiri.
Dalam pemaparan materinya, Rudi Nugraha menekankan pentingnya perlindungan terhadap risiko penyakit kritis dalam perencanaan keuangan. Hal ini didasari oleh catatan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan BPJS Kesehatan dimana penyakit kritis memerlukan biaya perawatan yang besar dan akan mempersulit kondisi keuangan seseorang jika terpapar.
Sepanjang tahun 2019-2021, BPJS Kesehatan telah membiayai pengobatan penyakit jantung hingga Rp30,32 triliun diikuti dengan kanker sebesar Rp11,21 trilun, stroke Rp7,75 triliun dan gagal ginjal Rp6,72 trilun.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia juga menyebutkan pada tahun 2020, sebesar 75 persen pasien kanker di Indonesia mengalami kesulitan keuangan sebagai akibat dari pengobatan dan perawatan kanker. Biaya rata-rata yang dikeluarkan pasien penyakit kanker yaitu sebesar Rp102-106 juta. Sementara biaya rata-rata yang dikeluarkan pasien penyakit kardiovaskular atau jantung yaitu sebesar Rp203,7 - Rp404 juta.
“Selain menjaga kondisi kesehatan dengan baik, asuransi kesehatan menjadi salah satu solusi terbaik untuk mencegah pengeluaran dana darurat untuk kebutuhan perawatan medis yang berpotensi mengakibatkan masalah keuangan ke depannya. Contoh produk asuransi kesehatan yang dapat memberikan proteksi dari besarnya biaya perawatan penyakit kritis adalah Asuransi Mandiri Secure CritiCare yang memberikan manfaat perlindungan dari kanker, serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal mulai stadium awal hingga akhir,” kata Rudi.
Selain kegiatan literasi kesehatan dan keuangan yang diawali dengan senam pagi bersama ini, rangkaian acara juga dilengkapi dengan pelatihan keterampilan kepada seluruh peserta. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM untuk memperkaya keahliannya dalam rangka menyambut bulan Ramadan.
Di kesempatan sebelumnya, AXA Mandiri juga menyerahkan peralatan kesehatan untuk posyandu Cempaka di Wonokromo, Surabaya. AXA Mandiri berharap bantuan ini dapat membantu posyandu lebih produktif untuk memberi pelayanan ke masyarakat.
"Melalui serangkaian kegiatan ini, AXA Mandiri berharap UMKM di Surabaya, sebagai tulang punggung perekonomian, menjadi lebih sehat dan memiliki perencanaan keuangan yang lebih baik, sehingga dapat terlindungi dari segala risiko di masa mendatang yang bisa berdampak kepada produktivitas mereka. Didukung oleh sinergi dan kolaborasi berbagai pihak, yakin kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih sehat, lebih cermat dalam mengelola keuangan, sehingga dapat hidup lebih mandiri dan berkontribusi bagi kemajuan perekonomian Indonesia," tutup Rudi.
Editor : Mohamad Hidayat
Artikel Terkait