NEW DELHI, iNewsCilegon.id - Sirup obat batuk yang diproduksi Laboratorium Fourrts asal India diberi peringatan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pasalnya, produk tersebut dapat menyebabkan kematian pada anak.
"Batch produk di bawah standar tidak aman dan penggunaannya, terutama pada anak-anak, dapat menyebabkan cedera serius atau kematian," kata peringatan tersebut, dikutip dari Deutsche Welle, Kamis (10/8/2023).
Produsen obat batuk ini telah lima kali diberi lima kali peringatan selama 10 bulan terakhir.
Laboratorium Fourrts (India) untuk Dabilife Pharma dan mengandung kontaminan lebih tinggi dari tingkat yang ditentukan oleh WHO.
Sirup obat batuk ini dijual bebas di Irak dan batch tersebut mengandung 0,25 persen dietilen glikol dan 2,1 persen etilen glikol.
WHO sendiri memberikan batas aman untuk kedua bahan itu adalah 0,10 persen. Selain itu, produsen obat batuk belum memberikan jaminan keamanan produk pada WHO.
WHO menyebut efek dari racun tersebut, seperti sakit perut, muntah, diare, ketidakmampuan untuk buang air kecil, sakit kepala, perubahan kondisi mental dan cedera ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian.
Tak hanya kali ini, sirup obat batuk buatan Maiden Pharmaceuticals di India, juga dikaitkan dengan kematian sedikitnya 89 anak di Gambia dan Uzbekistan.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait