PANDEGLANG, iNews Cilegon.id - Sebuah rekaman video Viral di media sosial, yang berisi tentang adanya sebuah rumah di Pandeglang yang dijadikan tempat ibadah umat kristiani atau Gereja. Rumah tersebut berada di Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Dalam video, tampak seorang perempuan yang mengenakan kaos hitam bertuliskan BKBDJ dibagian belakang, tengah menjelaskan tentang sebuah rumah yang disebutnya sebagai gereja.
"Halooo...Pendeta tinggal disini, masuk-masuk, naah ini ada yang sedang latihan untuk ibadah, ada ibu pendeta, vokalis dan pengiring musik," jelasnya dalam video yang dikutip cilegon.inews.id. Selasa (16/4/2024).
Pada video tersebut juga terpampang sebuah kalender bertuliskan Gereja Pantekosta Indonesia.
Menyikapi hal ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pandeglang menyambangi rumah tersebut yang diduga dijadikan gereja.
Pada rekaman video yang diunggah baru-baru ini, terlihat pria yang diduga merupakan Pendeta sekaligus pemilik rumah, bersama Kapolres Pandeglang, Sekda pandeglang, dan juga camat Karang Tanjung, serta beberapa pihak lain nya melakukan klarifikasi atas ramainya pemberitaan.
Dalam keterangannya, Kasedu (Pendeta), yang merupakan pemilik rumah menyatakan bahwa rumahnya bukanlah gereja melainkan hanya rumah biasa yang ditinggalinya bersama keluarga.
Kasedu (Pendeta), bersama Sekda Pandeglang, Kapolres Pandeglang dan Camat Karang Tanjung (Foto: Layar Tangkap)
"Terkait ramainya video yang beredar di media sosial hingga membuat gaduh warga Pandeglang, yang diunggah oleh Ibu Lusi dari Jakarta beliau diantar oleh Pak Kosim ke rumah saya beberapa waktu lalu hingga videonya membuat gaduh. Dalam kesempatan ini saya klarifikasi, bahwa rumah ini bukan gereja melainkan rumah tempat tinggal saya bersama keluarga yang kebetulan dijadikan tempat ibadah, saya nyatakan sekali lagi ini bukan gereja dan saya meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang ditimbulkan," pungkas Kasedu.
Unggahan inipun menuai beragam reaksi dari warganet.
"Miris banget, disebut kota santri tapi minim toleransi, selagi gak saling mengganggu apa salahnya saling menghargai," tulis warganet.
"Emang di Pandeglang gak boleh ada gereja ya? Serius nanya..," kata warganet.
"Yang bilanggak boleh ada gereja, yang bilang di Pandeglang minim toleransi, mohon maaf. Jika Pandeglang minim toleransi mana mungkin di Labuan ada Gereja," ujar warganet lainnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait