JAKARTA, iNews Cilegon.id – Anomali hujan lebat di puncak musim kemarau pada bulan Juli 2024. Sejumlah fenomena atomosfer menjadi penyebabnya.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menyebut fenomena dinamika atmosfer skala regional - global yang cukup signifikan terjadi di sebagaian wilayah Indonesia.
"Fenomena atmosfer inilah yang memicu terjadinya dinamika cuaca yang berakibat masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia," kata Guswanto.
Guswanto merinci adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial di sebagian besar wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan sebagian besar Papua.
Selain itu, suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia turut memberikan kondisi bagi munculnya hujan dengan intensitas cukup tinggi.
"Suhu hangat ini mendukung pertumbuhan awan hujan signifikan di wilayah Indonesia," terang Guswanto.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait