MOJOKERTO, iNews.id - Seorang guru di Mojokerto membuat laporan palsu ke polisi menjadi korban perampokan dengan kerugian Rp150 juta.
Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu bernama Sri Wahyuliati Ningsih (42). Ia nekat berbohong kepada polisi karena takut dengan mertua.
Uang Rp150 juta yang dititipkan mertuanya sejak tiga tahun lalu, untuk didepositokan di bank habis dipakai untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Laporan palsu tersebut terbongkar setelah polisi mendatangi bank tempat korban mengaku mengambil uang Rp150 juta. Ternyata, dari data rekening korban tidak ada pengambilan uang Rp150 juta.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Andaru Rahutomo mengatakan, berdasarkan keterangan saksi-saksi termasuk Sri Wahyuliati Ningsih dan bank, pihaknya memastikan bahwa laporan tersebut palsu.
"Dari hasil penyelidikan, laporan perampokan yang dibuat korban palsu. Tidak pernah ada perampokan seperti yang dilaporkan," kata AKP Andaru Rahutomo, Kamis (24/2/2022).
Meski telah membuat laporan palsu, namun polisi tidak meneruskan proses hukumnya.
Guru PNS tersebut telah mengakui kesalahannya dan bersedia meminta maaf ke polisi dan orang tuanya.
"Saya bingung. Takut, sehingga membuat cerita palsu ini," kata Sri Wahyuliati Ningsih.
Editor : Mumpuni Malika
Artikel Terkait