BALARAJA, iNews.id – Sebanyak 2 ribu karyawan memeriahkan ulang tahun Yifang Grup ke-6. Berbagai penghargaan diberikan ke karyawan dalam aneka lomba yang digelar sebelumnya.
Ulang tahun Yifang Group ke-6 berlangsung 28 September 2024, di Yifang 2 di Kawasan Industri Cidurian Jalan Unggul, Pasir Bolang, Sentul, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.
Yifang Group berdiri pada 28 September 2018 dan kini telah mengoperasikan 3 pabrik yakni Yifang 1 untuk perakitan handphone, Yifang 2 perakitan sepeda dan sepeda motor listrik dan Yifang 3 untuk perakitan baterai motor listrik.
Sebanyak 2 ribu karyawan bergembira ria. Aneka hiburan ditampilkan seperti silat, tari-tarian dan dangdut.
Para karyawan larut dalam kegemberiaan merayakan ulang tahun perusahaannya yang ke-6.
Yifang Group berkembang berkat kepemimpinan Chairman Michael Zheng, CEO Eddy Chan, Executive Vice President Steven Yang. Awalnya mereka mendirikan pabrik perakitan handphone (hp) pada Mei 2014. Hp yang dirakit merek Strawberry.
Perakitan hp terus berkembang hingga kapasitas 2,5 juta unit pada tahun 2016. Tahun 2017, Yifang membangun pabrik sendiri seluas 1,2 hektare di Kawasan Industri Millenium di Jl. Millenium 23 Blok Q1 No.2A Kadu Agung, Tigaraksa, Tangerang, Banten.
Setahun kemudian tepatnya pada 28 September 2018 secara resmi dilakukan grand opening PT Yifang CME yang tiap tahun dirayakan ulang tahunnya.
Selain Strawberry, Yifang merakit handphone merek lainnya seperti Infinix, Technomobile, Itel, Nokia, Zte, Vfone, Visio, dan Prince.
”Perakitan handphone yang menjadi penopang usaha Yifang selama ini,” kata Eddy Chan
Dari perakitan handphone, Yifang mengembangkan usaha perakitan sepeda listrik dan sepeda motor listrik yang berlokasi di Yifang 2 Kawasan Industri Cidurian Jalan Unggul, Pasir Bolang, Sentul, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.
Era motor listrik membuat Yifang juga merakit bateri lithium berlokasi di Yifang 3 di Kawasan Industri Millenium, Tangerang Banten.
Total kini ada 2 ribu pegawai yang bekerja di Yifang Group. ”Alhamdulillah ini kita bisa berkontribusi untuk Indonesia,” tutur Eddy Chan.
Eddy Chan mengakui banyak kendala dalam usaha perakitan sepeda motor listrik. Itu karena masih rumitnya orang untuk memperoleh subsidi sepeda motor listrik.
“Minat sepeda motor listrik itu bagus, tetapi cara memberikan subsidi yang perlu perbaikan,” kata Eddy Chan.
Eddy Chan menilai Indonesia kini berada di posisi tepat dalam perdagangan produk elektronik dunia seiring dengan persaingan antara China dengan Amerika dan Uni Eropa.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait