get app
inews
Aa Read Next : Hasil Jualan Sapu Ijuk, Guru Honorer ini Berhasil Dirikan Sekolah Gratis

12 Tahun Menabung, Guru Honorer Ernawati Wujudkan Mimpinya ke Tanah Suci

Kamis, 30 Juni 2022 | 10:32 WIB
header img
Guru honorer Wiwik Ernawati sukses mewujudkan memimpinya pergi ke tanah suci setelah 12 tahun menabung (Foto: Istimewa)

SURABAYA, iNewsCilegon.id - Namanya Wiwik Ernawati. Dia seorang guru honorer di Mojokerto. Setelah menabung selama 12 tahun, perempuan berusia 39 tahun itu akhirnya bisa berangkat haji ke Mekkah tahun ini.

Ernawati menjadi guru honorer sejak 2008. Di tahun itu, Ibu dari dua orang putri tersebut mendapatkan honor sebesar Rp24.000 per bulan.

Gaji tersebut, tidaklah sebanding dengan pengeluaran yang harus ia rogoh dari kantong sakunya.

Pasalnya, jarak rumah menuju tempat ia mengabdi tidaklah dekat, butuh waktu sekitar 40 menit dengan mengendarai sepeda motor.

Ernawati bercerita, pada tahun 2011 dirinya mendaftar haji tepat sebulan setelah melangsungkan pernikahan.

Bermodal uang amplop pernikahan yang didapatkan, ditambah tabungan yang ada, Ernawati membayar pendaftaran ibadah haji.

"Alhamdulillah, karena tekad saya sudah kuat, dapat uang buwuhan saya gunakan untuk daftar haji," ujar Ernawati yang berangkat sendiri tanpa didampingi suami.

Seiring berjalannya waktu, gaji yang diperoleh Ernawati pun beranjak naik. Meski honor yang ia peroleh masih jauh dari kata cukup, guru yang belum mendapatkan sertifikasi non PNS hingga 14 tahun pengabdiannya ini masih bisa bersyukur.

Menjadi guru tidak tetap (GTT), kata Ernawati, mungkin secara finansial tidak menjanjikan. Tetapi bisa mendapat keberkahan dari mengajar, salah satunya bisa membawanya ke tanah suci.

"Kalau dilihat dari sisi untung ruginya, mungkin ndak mau jadi GTT ya. Gaji segitu, Rp450.000 sebulan belum termasuk bensin, makan. Tetapi yang kita lihat adalah keberkahannya," tuturnya.

Keseharian jemaah haji yang berdomisili di Dusun Mejero, Desa Jumeneng Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto ini tidak hanya mengajar saja. Tiap hari, ia harus mengantar orang tuanya berjualan jajanan di pasar.

"Biasanya kami berangkat dari rumah pukul 01.00 WIB dini hari dan pulang ke rumah pukul 06.00 pagi. Pagi mengajar, malam membantu orang tua jualan semua saya lakukan dengan ikhlas karena memang hidup butuh perjuangan," tuturnya.

Sampai sekarang, sambung Ernawati, masih banyak yang tak menyangka GTT bisa naik haji. Teman-teman saya di grup WA GTT sangat bersyukur, seorang GTT seperti saya bisa naik haji.

"Rekan-rekan di sekolah yang PNS juga salut atas keberangkatan saya ini karena banyak yang meskipun sudah PNS tapi daftar saja belum," pungkasnya.

Editor : Mohamad Hidayat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut