CILEGON, iNews Cilegon.id - Demontrasi menuntut Pemkot Cilegon membayar tunggakan honor guru honorer kembali berlangsung. Kali ini dilakukan mahasiswa Al-Khairiyah pada Rabu (15/1/2025). Sebelumnya demo berlangsung 8 Januari 2025.
Pemkot Cilegon tahun anggaran 2024 mengalami defisit hingga Rp130 miliar termasuk tunggakan ke pihak ketiga dan honor guru madrasah.
Menanggapi tuntutan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon menyatakan komitmen untuk menyelesaikan pembayaran honor guru madrasah yang tertunggak mengacu Undang-Undangan yang berlaku.
Kepala Bagian Umum Setda Kota Cilegon Riezka Budhi Mustika menemui aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa Al-Khairiyah di depan Kantor Wali Kota Cilegon.
Menurut Riezka Budhi Mustika, Pemkot Cilegon terus melakukan terobosan. Hari ini Asda I dan II telah mendatangi BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) untuk menanyakan aspek legalitas pembayaran tunggakan tahun 2024 di tahun anggaran 2025.
"Selanjutnya kami masih menunggu arahan dari BPK terkait masalah ini. Komitmen kami sangat besar untuk menyelesaikan permasalahan ini,” kata Budhi.
Budhi menegaskan bahwa Pemkot Cilegon terus menempuh tahapan-tahapan dalam menyelesaikan permasalahan ini.
"Kami Pemkot Cilegon terus menempuh tahapan -tahapannya, sehingga sekali lagi kami masih menunggu aspek dari peraturan dan perundang-undangannya, bukan hanya untuk Guru Madrasah, tapi juga keseluruhan termasuk pihak ke tiga yang belum dibayarkan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Setda Cilegon Rahmatullah yang turut mendampingi untuk menemui demonstran berharap agar permasalahan ini dapat terselesaikan sesuai peraturan yang berlaku.
"Intinya, pemerintah Kota Cilegon tetap berkomitmen untuk menyelesaikan honor-honor yang belum terbayarkan. Semoga ada regulasi yang secara legal berdasarkan hukum dapat membayarkannya,” harapnya
Editor : M Mahfud