MERAK, iNewsCilegon.id – Pulo Merak Kecil adalah permata di jari manis Kota Cilegon. Ini karena letak Pulo Merak Kecil yang begitu dekat dengan darat, tak lebih dari 500 meter. Dengan menumpang kapal nelayan, hanya butuh waktu 5 menit bagi wisatawan untuk sampai di pulau kecil yang memesona.
iNews Cilegon berkesempatan menikmati keindahan Pulo Merak Kecil akhir pekan ini. Dari Pulo Merak Kecil ini, pengunjung bisa mendapatkan banyak pemandangan yang tak diperoleh di pulau lain.
Menikmati lalu lalang kapal-kapal Feri dari Merak ke Bakauheni menjadi keasyikan tersendiri. Demikian juga dari kejauhan bisa melihat deru industri-industri di Cilegon yang kebanyakan berada di pinggir pantai.
Selain itu tentu saja, pemandangan dan aktifitas pada umumnya pantai seperti pasir putih, berenang di laut, dan memancing.
Kota Cilegon jelas beruntung memiliki Pulo Merak Kecil. Lebih beruntung lagi, pulau kecil itu begitu dekat dengan darat.
Untuk menjangkaunya, hanya butuh waktu 5 menit dengan perahu motor nelayan yang berjalan begitu pelan. Dengan jarak tempuh yang begitu dekat, kurang dari 500 meter, pengunjung dijamin tak mabuk laut untuk menikmati sensasi sebuah pulau berpasir. Ombak di musim terbesar pun masih aman karena Pulo Merak Kecil, jauh dari laut lepas.
Makanya kalangan dari segala umur bisa menikmati Pulo Merak Kecil di Kota Cilegon. Inilah aset besar Kota Cilegon yang jarang dimiliki daerah lain.
Jakarta misalnya, punya puluhan pulau di Pulau Seribu. Namun untuk mengjangkaunya butuh waktu lebih dari 30 menit dengan kapal cepat. Belum lagi masalah ombak besar yang banyak orang bisa mengurungkan niatnya menikmati Pulau Seribu.
Pulo Merak Kecil, posisinya yang begitu dekat dengan darat, menjadikan biaya transportasi sangat murah. Terbukti wisatawan dari berbagai daerah banyak yang menjadikan Pulo Merak Kecil sebagai destinasi wisata murah meriah.
Pulo Merak Kecil dan Pulo Merak Besar
Sebenarnya ada 2 pulau yang dimiliki Kota Cilegon yaitu Pulo Merak Kecil dan Pulo Merak Besar. Dari sisi administratif 2 pulau ini masuk Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak, Cilegon.
Dua pulau ini berdekatan dan bisa dilihat dengan mata telanjang dari Pelabuhan Merak. Pulo Merak Kecil berukuran 1 hektere. Sedangkan Palo Merak Besar berukuran sekitar 10 kali lipat dari Pulo Merak Kecil.
Untuk menjangkau 2 pulau milik Kota Cilegon ini tidak bisa melalui Pelabuhan Merak meski jaraknya begitu dekat. Ini karena Pelabuhan Merak yang dikelola Dishub, hanya diperuntukkan untuk kapal-kapal besar rute Merak-Bakauheni.
Maka untuk menuju 2 pulau ini harus melalui Pelabuhan Mabak yang letaknya sekitar 1 km dari Pelabuhan Merak. Pelabuhan Mabak ini adalah pelabuhan untuk kapal-kapal nelayan. Orang sekitar akan dengan senang hati menunjukkan arah menuju Pulo Merak Kecil dan Pulo Merak Besar.
Pemuda Kelurahan Mekarsari Pulomerak yang menjadi pengelola Pulo Merak Kecil. Foto: M Mahfud/iNewsCilegon.
Untuk jarak dekat seperti ini bisa ditempuh dengan jalan kaki dari Pelabuhan Merak. Ataupun menumpang angkot. Atau jika membawa kendaraan pribadi, ada lokasi parkir yang luas, letaknya disamping Hotel Pelangi.
Hanya perlu jalan kaki sejauh 50 meter menuju dermaga kapal kayu. Para pemilik kapal tidak bekerja sendiri. Mereka berada dalam satu komunitas sehingga pemasukan dikelola bersama. Cukup bayar di satu titik, semua beres.
Tarif kapal nelawan menuju Pulo Merak Kecil adalah Rp15 ribu untuk pergi pulang. Sedangkan menuju Pulo Merak Besar Rp 30 ribu bolak-balik. Murah bukan?
Aksi Bocil Lokal Menangkap Koin Uang Sambil Menyelam
Jangan lupa jika datang ke sini sebaiknya membawa uang koin. Begitu kita naik di perahu, bocah cilik lokal tanpa baju siap menunjukkan keahliannya menyelam di laut untuk menangkap koin yang dilempar pengunjung.
Karena memang habitat bocil-bocil ini di laut, mereka dengan lihai meloncat dari kapal nelayan. Bukan sekedar loncat, tetapi salto, berjumpalitan dan masuk ke permukaan air laut untuk mengejar koin yang dilempar penumpang kapal.
Bocah cilik lokal dengan aksi menyelam untuk mendapatkan uang koin yang dilempar pengunjung. Foto: M Mahfud/iNewsCilegon
Aksi yang menghibur untuk menyambut para pengunjung menuju Pulo Merak Kecil dan Pulo Merak Besar. Sebaiknya Anda juga merekam aksi bocil-bocil lewat kamera.
Pulo Merak Kecil lebih familier untuk wisata. Ini karena posisinya tak menganggu jalur pelayaran kapal-kapal besar. Sedangkan Pulau Merak Besar, belum dikembangkan mengingat terdapat lalu lintas kapal-kapal besar.
Air Jernih dan Pasir Putih di Pulo Merak Kecil
Karena Pulo Merak Kecil lebih direkomendasikan, iNews Cilegon memutuskan untuk menuju pulau ini. Dan benar saja, belum puas jepret-jepret foto, kapal nelayan sudah sampai di dermaga kayu Pulo Merak Kecil. Dermaganya sangat sederhana, berupa potongan potongan kayu sebagai tiang dan alas.
Tiba di ujung dermaga terdapat pos kecil. Sejumlah pemuda yang meminta kerelaan pengunjung untuk membayar Rp2.000 setiap orang sebagai uang pelestarian dan kebersihan.
“Uangnya kita pakai untuk mengangkut sampah yang ada di sini ke daratan,” kata Arif, pemuda asal Kelurahan Mekarsari.
Sejumlah pemuda Mekarsari kini menggantungkan hidupnya dari mengelola Pulo Merak Kecil. Mereka mengikuti ibu-ibu asal kelurahan yang sama yang terlebih dulu membangun warung minum dan makanan ringan bagi pengunjung.
Uniknya meski berada begitu dekat dengan Pelabuhan Merak, air di sekitar Pulo Merak Kecil cukup jernih. Tak heran wisatawan beramai-ramai berenang di laut, termasuk anak kecil sekalipun.
Pasir Putih dan air laut yang cukup jernih di Pulo Merak Kecil. Foto: M Mahfud/iNews Cilegon
“Anak kecil aman berenang di sini. Tak pernah ada kisah tenggelam,” kata Dikzi Ekaputranto, Ketua Pemuda Anak Laut, kelompok yang mengelola Pulo Merak Kecil.
Usai berenang, pengunjung bisa bermain-main di pasir putih. Kawasan pasir putih tak terlalu luas, sekitar seperenam dari permukaan pulau.
Menurut Dikzi terdapat keanehan pasir putih di Pulo Merak Kecil. Pasir putih berpindah-pindah tergantung arus laut.
“Pasir putihnya berpindah-pindah karena dorongan air laut. Jadi kalau ke sini lagi jangan bingung kenapa pasir putihnya berpindah,” jelas Dikzy sambil tersenyum.
Warung Minuman dan Bisa Kemping di Pulau Merak Kecil
Berkunjung ke Pulo Merak Kecil, wisatawan dijamin tak perlu bingung akan ketersedian minuman dan makanan ringan termasuk mie. Ada sekitar 8 warung yang dikelola warga Mekarsari, Kecamatan Pulomerak. Meraka melayani wisatawan dari pagi hingga sore hari.
Sayangnya warung-warung ini tidak setiap hari menyediakan nasi untuk para pengunjung. “Kalau Sabtu Minggu, paling ada nasi pecel. Kalau sehari-hari seperti biasa, paling mie rebus dan mie goreng,” kata Nur Eva, pedagang di Pulau Merak Kecil.
Sejumlah warung minuman dan makanan ringan di Pulo Merak Kecil. Foto: M Mahfud/iNews Cilegon
Jika ingin lebih lama tinggal di Pulo Merak Kecil, pengunjung bisa kemping dengan membuka tenda sendiri. Ataupun jika tidak membawa tenda, pengunjung bisa menyewa tenda dari pihak pengelola.
Selama di pulau Merak Kecil aneka kegiatan bisa dilakukan mulai dari mengamati lalu lalang kapal-kapal penumpang di Pelabuhan Merak, mengamati aktifitas kawasan industri dari kejauhan, menikmati sunrise dan sunset, serta berenang di laut.
“Karena pulaunya hanya 1 hektare, hanya butuh 1-2 jam untuk berkeliling pulau,” kata Dikzy, pengelola Pulau Merak Kecil.
Ongkos Transportasi Murah, Pulo Merak Kecil Jadi Favorit Wisatawan Jabodetabek.
Lalu dari mana saja wisatawan Pulau Merak Kecil? Ternyata mayoritas pengunjungnya berasal dari Jabodetabek.
Ridwan, salah seorang pengunjung mengaku berasal dari Bogor. Ia beberapa kali mengunjungi Pulo Merak Kecil karena hanya butuh biaya kecil.
Ridwan, wisatawan asal Bogor yang menjadikan Pulo Merak Kecil sebagai favoritnya karena gampang diakses. Foto: M Mahfud/iNews Cilegon.
Menurutnya dari Bogor ke Rangkasbitung cuma butuh biaya Rp6.000 dengan naik commuter line. Setelah itu dilanjutkan dengan kereta lokal dari Rangkasbitung ke Cilegon dengan tarif Rp3.000.
“Jadi murah sekali hanya Rp 10 ribu ke Merak. Makanya ini tempat favorit kita,” kata Ridwan.
Sebagai orang dari daerah pegunungan, Ridwan mengaku menggemari pantai. “Kalau ke pantai lain tempatnya jauh dan mahal. Kalau ke Merak Kecil ini murah sekali, naik kapal bolak balik hanya Rp15 ribu,” imbuh Ridwan.
Belum Ada Air Bersih dan Adanya Aliran Sampah dari Muara Sungai
Dengan segala keunggulannya, Pulau Merak Kecil bisa menarik wisatawan lokal ke Cilegon. Sayangnya terdapat sejumlah kendala. Dikzi, pengelola Pulau Merak Kecil mengungkapkan kendala terbesar adalah belum adanya air bersih dan seringnya aliran sampah dari muara sungai.
Ketersediaan air bersih sudah dicoba dengan membuat sumur bor. Namun air yang diperoleh tetap asin. “Jadi ketika pengunjung ingin mandi air bersih setelah berenang di laut, mengalami kesulitan karena memang tidak ada air bersih,” kata Dikzi.
Ia berharap Pemerintah Kota Cilegon membantu penyediaan air bersih dengan mengalirkan air bersih dari daratan lewat pipa. Menurut Dikzi itu cara termudah karena jarak antara daratan dan Pulo Merak Kecil tak sampai 500 meter.
Masalah lain adalah sampah. Ketika musim banjir tiba, sampah dari muara sungai banyak yang mendarat di Pulo Merak kecil. Dikzy berharap pihak lain membantu mereka membuat jaring di muara sungai agar sampah-sampah tertahan dan tak mendarat di Pulo Merak Kecil.
Editor : M Mahfud