PANDEGLANG, iNewsCilegon.id - Malang benar nasib suleman seorang buruh tani warga Kampung Sukagari Rt/Rw. 002/006 Desa Bama, Kecamatan Pagaran, Kabupaten Pandeglang, Banten, terpaksa harus mengungsi dari tempat tinggalnya yang rusak akibat dihantam hujan deras dan angin kencang, pada Jumat (11/11/2022), sekitar jam 13.00 wib.
Rumah Sulaeman yang tidak layak huni ini mengalami kerusakan pada bagian dinding belakang rumahnya yang jebol dan ambruk dihantam angin kencang.
Sulaeman mengatakan, pada saat kejadian dirinya tengah berada diluar rumah, ia tahu mengenai kejadian tersebut dari istrinya yang kebetulan sedang ada dirumah bersama anaknya.
"Saya lagi dirumah orang tua, saya tau soal ini dari istri yang ngabarin," ujarnya.
Sulaeman mengaku, selama ini baru BLT yang diterimanya dari pemerintah, sementara bantuan sosial lainnya belum pernah menerimanya.
"Untuk bantuan kedaruratan alhamdulillah sudah, kalau untuk bantaun sosial dulu Pernah dapet BLT Rp600 ribu dari Desa yang lainnya g ada, untuk RTLH saya kurang tau juga, mungkin Bu RT tahu," katanya.
Sulaeman menuturkan, pasca musibah ini dirinya bingung harus pindah kemana, sementara rumah tersebut adalah satu-satunya tempat tinggal yang dimilikinya.
"Gak tau ya saya juga bingung mau tinggal dimana, soal tidurmah dimana ajalah," ucapnya.
Sementara itu, Lena, Istri Sulaeman menambahkan, pada saat kejadian dirinya bersama suami tengah berada dirumah mertua, namun saat itu tengah turun hujan, ia kembali kerumah untuk mengecek kondisi rumah ternyata ada musibah.
"Lagi dirumah mertua, deket dari sini, dan setiap hujan saya suka pulang dulu ke rumah ngecek Kondisi rumah saya, karena memang pada bocor gak taunya ada musibah ini, saya langsung teriak minta tolong tetangga dan juga Bu RT," jelasnya sambil terisak.
RT setempat, Saiyah menerangkan, pada saat kejadian dirinya tengah berada didalam rumah, dirinya terkejut ketika mendengar teriakan warganya meminta tolong karena rumahnya ambruk dihantam angin.
"Saya kaget ketika mendengar warga saya teriak, ternyata dinding rumahnya bagian belakang ambruk," tukasnya.
Saiyah berujar, bahwa dirinya sudah pernah mengajukan rumah warganya tersebut untuk dapat program rumah tidak layak huni (RTLH) ke pihak Desa, namun hingga kini belum jelas kapan direalisasikan.
"Ya, mudah-mudahan dengan adanya kejadian ini pengajuan RTLH untuk Bapak Sulaeman segera dilaksanakan," pungkasnya.
Editor : M Mahfud