get app
inews
Aa Text
Read Next : Cemburu Buta, Perempuan di Kalideres Dianiaya dan Digagahi Mantan Pacarnya

Apokaliptik Diduga Penyebab Tewasnya 4 Orang di Kalideres, Apa itu? Yuk Simak Ulasannya

Rabu, 16 November 2022 | 09:35 WIB
header img
4 mayat di Kalideres, Jawa Barat diduga penganut Apokaliptik. Foto Ilustrasi: Istimewa

CILEGON, iNewsCilegon.id - Apokaliptik tengah ramai diperbincangkan publik. Hal tersebut bermula daritewasnya empat anggota keluarga di Perumahan Citra Garden Extension I, Kalideres, Jakarta Barat. Sebagaimana diketahui, satu keluarga ditemukan tewas membusuk dalam sebuah rumah dengan keadaan lambung kosong.

Pakar Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala mengungkapkan, dua teori dalam kasus kematian ini, yang pertama adalah para korban dilaparkan. Kedua, dia menduga bahwa korban memiliki keyakinan bersama.

Keyakinan yang dianut oleh korban diduga adalah keyakinan terhadap akhir dunia atau apokaliptik.

"Atau ini bagian dari ritus, bagian dari kelengkapan suatu acara dari orang-orang yang memang punya suatu cara berpikir berkeyakinan yang agak ekstrim, memiliki kecenderungan apokaliptikal ingin mati, ingin segera meninggalkan dunia, dan ingin segera ke dunia nirwana," kata Adrianus Meliala dikutip iNewsCilegon dari kanal youtube Kompas TV. Rabu (16/11/2022).

Apokaliptik ini juga disebut sebagai keyakinan memiliki hidup setelah mati. Adrianus Meliala memberikan dugaan, adanya kemungkinan bahwa si penganut keyakinan hanya satu atau dua orang, lalu memaksa korban lain untuk meyakini pemahaman tersebut supaya tewas bersama.

Adrianus Meliala menyebut, penyebab kematian yang dikabarkan karena kelaparan dinilai sangat tidak mungkin terjadi. Sebab, lokasi tempat tinggal keluarga korban disebut sebagai gudang makanan dan berada di perumahan kelas menengah.

"Apakah ini memang mengakhiri hidup semuanya bersedia untuk itu atau hanya ada beberapa, satu atau dua diantaranya yang kemudian lalu memilih bunuh diri dengan cara yang lain. Atau yang kedua bahwa konteks bunuh dirinya dalam rangka tadi hidup untuk satu keyakinan satu cara pandang sebagai apokaliptikal," tutur Adrianus Meliala.

Lalu apa Apokaliptik ini? Simak ulasannya.

Kata apokaliptik sebenarnya merupakan istilah yang telah mendapatkan perhatian sejak zaman dahulu. Hal ini dapat ditandai dari penggunaan katanya yang berasal dari Yunani sebelum abad ke-2 yakni 'apokayptein'.

Dalam bahasa Yunani, apokaliptik adalah sebuah kata yang bermakna menyingkap atau mewahyukan. Seiring berjalannya waktu, istilah apokaliptik kemudian diberi makna yang lebih mendalam oleh sejumlah ahli.

Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa apokaliptik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tentang sesuatu di masa depan mengenai akhir zaman atau kehancuran alam semesta. Paham apokaliptik dapat juga diartikan sebagai kiamat yang akan terjadi di masa mendatang.

Pernah Terjadi di Guyana 

Adrianus Meliala menyebut, peristiwa ini serupa dengan kematian massal pengikut sekte Peoples Temple, pimpinan Jim Jones di Guyana, Amerika Selatan pada 1978.

"Jadi mungkin mirip dengan kelompok yang mati massal di Guyana. Atau yang melakukan sesajian massal di pinggir laut dan malah disapu ombak semua. Karena kematian adalah tujuan akhir, maka mereka tidak takut," tandasnya.

Pihak kepolisian sempat menyebut keempat korban, yakni Rudyanto Gunawan, 71 tahun; Margaretha, 68 tahun; Budianto Gunawan, 69 tahun; dan Dian, 42 tahun; ditemukan tewas dalam kondisi lambung tidak terisi.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut