JAKARTA, iNewsCilegon.id – Narasi menjadi senjata ampuh untuk membangun ketahanan nasional dari ancaman paham radikal terorisme. Dengan narasi yang dikembangkan akan terbentuk mindset masyarakat untuk memahami betapa pentingnya membangun ketahanan nasional demi kehidupan yang damai dan sejahtera
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, MH menyatakan hal tersebut saat dalam Rapat Pimpinan BNPT RI di Jakarta, Selasa (06/12/2022).
”Senjata yang dibutuhkan adalah narasi-narasi yang mampu merubah mindset dan disebar melalui media sosial,” kata Boy Rafli Amar.
Dalam pemahaman agama misalnya, perlu pemahaman yang moderat. Dengan demikian masyarakat tidak terpengaruh dengan propaganda kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama untuk memecah belah bangsa.
Narasi yang dibuat harus fokus untuk mengajak masyarakat tidak anti terhadap kemanusiaan, tidak menggunakan kekerasan ekstremisme, membajak agama, dan tidak bersikap intoleran.
"Tujuan kita adalah memastikan kehidupan yang steril dari radikalisasi intoleransi," tambahnya.
Kepala BNPT menegaskan narasi positif dan kuat yang tersebar melalui media sosial dapat melemahkan propaganda yang dilakukan kelompok anti Pancasila.
”Bisa dilakukan tanpa perlu menjatuhkan satu butir peluru,” tandas Boy.
Sementara itu Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT RI, Mayjen TNI Nisan Setiadi, S.E., memaparkan jika beberapa program kontra propaganda yang spesifik dalam hal penyebaran narasi telah berjalan dengan lancar.
Gandeng KPU untuk Mitigaasi Maraknya Politik Identitas Jelang Pemilu 2024
Dalam Rapat Pimpinan BNPT juga turut dibahas upaya mitigasi maraknya politik identitas saat pemilu 2024 berlangsung. Rencananya di Januari 2023 mendatang, BNPT RI akan menggandeng KPU dalam menyelenggarakan dialog agar pemilu tidak menjadi ajang permusuhan.
BNPT menegaskan tujuannya untuk mengajak seluruh elemen bangsa menghadapi tahun politik dengan tetap mengutamakan persatuan dan kesatuan.
Editor : M Mahfud