get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemilu, 129 Anggota PPS Cilegon Dilantik

Melonjak Tajam Kasus HIV di Kabupaten Pandeglang, Akibat Seks Bebas dan Jarum Suntik

Jum'at, 16 Desember 2022 | 16:05 WIB
header img
Kasus HIV/AIDS di Kab. Pandeglang meningkat tajam dalam setahun terakhir. Foto: Istimewa

PANDEGLANG, iNewsCilegon.id - Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Pandeglang meningkat tajam selama 2022, hingga 70 kasus. Jumlah ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2021 dimana terdapat 47 kasus.

Peningkatan kasus HIV/AIDS ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Pandeglang, Raden Dewi Setiani.

Ia merinci, pada tahun 2019 ada sebanyak 35 kasus, tahun 2020 lalu ada sebanyak 62 orang, dan pada tahun 2021 sebanyak 47 kasus. Sedangkan tahun 2022 ini, kata Dewi, ada sebanyak 70 kasus HIV/AIDS yang sudah divalidasi oleh petugas. Jumlah itu, tersebar hampir di semua Kecamatan di Kabupaten Pandeglang.

“Masih ada kasus HIV/AIDS di Pandeglang. Kasusnya tersebar di beberapa kecamatan di Pandeglang,” kata Kadinkes, Jumat (16/12/2022).

Dewi mengatakan, HIV/AIDS seperti fenomena gunung es, yang mana hanya terlihat sedikit padahal sebetulnya banyak.

Hal itu, masih kata Dewi, karena masyarakat yang terkena penyakit itu enggan untuk berobat atau melakukan pemeriksaan, masyarakat menilai HIV/AIDS sebagai penyakit yang memalukan.

“Itu cuma yang terdata, kan banyak yang enggak mau diperiksa dan di cek kesehatannya. Jadi seperti fenomena gunung es, yang ketahuan hanya sebagian kecilnya saja,” ujarnya.

Kadinkes menambahkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan warga Pandeglang terkena penyakit HIV/AIDS, di antaranya karena seks bebas dan jarum suntik yang tidak bersih.  

Meski demikian, lanjut Dewi, virus tersebut tidak mudah ditularkan oleh penderita, karena virus tidak dapat masuk ke tubuh seseorang secara sembarangan.

“Virus itu tidak bisa ditularkan sembarangan walaupun kita dekat dengan penderita. Virus itu bisa menular melalui hubungan sex bebas atau melalui luka pada bagian tubuh kita,” jelasnya.

Dewi menerangkan, selama ini pihaknya terus memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai penyebab dan bahaya penyakit HIV/Aids terhadap tubuh.

“Banyak yang enggak mau diperiksa HIV, padahal dari gejalanya kita sudah bisa prediksi kalau dia itu kena HIV,” tutupnya.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut