get app
inews
Aa Read Next : Keris Senantan, Keris Asal Lampung Pembunuh Jin di Banten

Produknya Dibeli Presiden dan Para Menteri, Siapa Pemilik Brand Hammer?

Kamis, 05 Januari 2023 | 17:39 WIB
header img
Brand Hammer, produk fashion lokal milik anak bangsa. Foto: Hammer

CILEGON, iNewsCilegon.id - Akhir-akhir ini publik bertanya-tanya mengenai siapa pemilik brand Hammer yang dibeli oleh Jokowi dan para menterinya saat kunjungan kerja ke Provinsi Riau.

Dalam akun instagramnya, Presiden Jokowi mengunggah foto dirinya yang menyempatkan diri membeli produk pakaian lokal dengan merek Hammer di Mal Living World Pekanbaru.

"Datang ke sebuah pusat perbelanjaan di Kota Pekanbaru, Semalam, saya bersama Pak Pratikno, Pak Basuki, dan Pak Erick sempat memasuki satu gerai dan berbelanja sweater lengan panjang dan jaket," tulis Jokowi dalam unggahan pada kamis (5/1/2023).

Lantas, siapa pemilik brand Hammer? Bagaimana kisah suksesnya membangun bisnis fashion ini? Inews team mengulas informasinnya sebagai berikut.

Ini Dia Pemilik Brand Hammer

Dilansir dari situs resminya, brand Hammer merupakan brand fashion lokal yang didirikan oleh Eddy Hartono di bawah naungan PT Warna Mardhika. Brand ini sudah ada sejak 1987 dan telah mendulang kesuksesan besar.

Di tengah persaingan bisnis fashion dan ritel asing yang demikian ketat, Eddy Hartono justru berani mengangkat pamor brand lokal yang berjaya di negeri sendiri melalui brand miliknya yakni Hammer.

Sebelum sukses dan populer seperti sekarang, Eddy Hartono telah bekerja keras membangun merek ini dari beberapa dekade lalu. Pada awalnya, Eddy memulai bisnis garmen pada 1982. Ia memproduksi kemeja dengan merek Lacoupe yang dipasarkan langsung ke departement store Matahari.

Meski kemeja Lacoupe cukup diminati, namun karena berbagai kendala seperti keterbatassan ruang, pembatasan masuk ke kompetitor, hingga margin yang terus berkurang, mendorong Eddy meluncurkan produk baru. Produk kaus berkerah pun diluncurkan pada 1987 dengan merek Hammer.

Pada saat itu, produk kaus berkerah (t-shirt) memang sudah banyak, namun belum banyak yang menggunakan bahan katun seperti Hammer. Hal tersebut lantas membuat produk Hammer berbeda dan dapat diterima di pasaran.

Kaus Hammer pun diproduksi dengan bahan 100% katun dan warna yang cerah serta jahitan dan model yang disesuaikan dengan konsumen terutama kalangan muda.

Produk Hammer lantas dirilis pertama kali di Pekan Raya Jakarta (Jakarta Fair) dalam 50 desain dengan setiap desain diproduksi sebanyak 30 lusin. Tak disangka, produk Hammer langsung ludes terjual dalam pameran tersebut. Respon konsumen sangat bagus hingga membuat nama brand Hammer meroket. Banyak peritel yang kemudian memesan produk-produk Hammer.

Seiring dengan perkembangan bisnisnya, Hammer pun melakukan ekspansi bisnis dan membuat gerai sendiri. Gerai pertama Hammer belokasi di Pasaraya yang kemudian disusul dengan gerai-gerai lainnya.

Popularitasnya yang melejit pun membuat brand Hammer kerap dikira sebagai brand dari luar negeri. Adapun saat ini, pengelolaan perusahaan berada di tangan anak Eddy Hartono yakni Mario Hartono.

Melalui merek Hammer, PT Warna Mardhika meluncurkan berbagai produk pakaian dengan desain yang modern dan trendy namun tetap casual. Produk-produknya banyak disukai karena dinilai berkualitas dan nyaman untuk digunakan.

Produk andalan Hammer adalah polo t-shirt yang memiliki motif beragam dan warna yang cerah. Meski produk lokal, namun Hammer rupanya mampu bersaing hingga ke pasar internasional. Kesuksesan ini dibuktikan dengan banyaknya gerai Hammer yang telah tersebar di seluruh Indonesia.

Hingga saat ini, Hammer bahkan sudah memiliki lebih dari 200 outlet resmi. Selain itu, Hammer juga berhasil menyabet penghargaan bergengsi sebagai Original Brands Awards pada kategori T-shirt dan Menswear.

Itulah ulasan mengenai siapa pemilik brand Hammer, sebuah produk asli besutan anak bangsa.

 

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut