CILEGON, iNewsCilegon.id - Susu dikenal kaya akan kandungan nutrisi yang mampu menjaga tubuh untuk terhindar dari serangan penyakit. Biasanya jenis susu yang sering dikonsumsi adalah susu sapi.
Hingga saat ini banyak orang termasuk vegetarian masih mengkonsumsi susu dan olahannya dalam jumlah banyak. Padahal, susu tak baik jika dikonsumsi berlebih.
Berikut ini adalah delapan alasan untuk menyingkirkan susu dari menu daftar makanan Anda.
1. Osteoporosis
Susu dikaitkan dengan pencegahan keropos tulang atau osteoporosis, namun riset klinik menunjukkan sebaliknya.
The Harvards Nurses’ Healthy Study yang melibatkan 75.000 wanita selama 12 tahun, menunjukkan tidak ada efek perlindungan dari peningkatan konsumsi kalsium dari susu dan olahannya yang berhubungan dengan meningkatnya kasus patah tulang.
Riset lain juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak adanya efek perlindungan osteoporosis dengan mengurangi sodium/ garam dan protein hewani, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, berolah raga, berjemur sinar matahari.
Mengkonsumsi cukup kalsium yang berasal dari tumbuhan seperti sayur berwarna hijau tua dan kacang/ polong, atau dari makanan selera yang telah diperkaya kalsium.
2. Penyakit Kardiovaskular
Susu dan olahannya termasuk keju, es krim, susu, butter, yogurt, memiliki kolesterol dan lemak tinggi.
Makanan yang kaya akan lemak dan lemak jenuh dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis termasuk penyakit jantung.
Makanan vegetarian (tanpa susu rendah lemak), diikuti olah raga, berhenti merokok dan minuman alkohol, serta mengendalikan stress.
Bukan hanya melindungi dari penyakit jantung, bahkan dapat menyembuhkannya, banyak tersedia susu tanpa lemak, namun tetap memiliki faktor risiko sebagaimana di bawah ini.
3. Kanker
Beberapa jenis kanker, seperti kanker indung telur, dihubungkan dengan konsumsi produk susu. Untuk diperlukan enzim tertentu.
Jika susu yang dicerna melebihi kapasitas enzim tersebut, maka gula susu ini akan menumpuk dalam darah dan akan mempengaruhi induk telurnya.
Jika mengkonsumsi susu secara rutin, risiko kanker ini meningkatkan tiga kali lipat. Kanker prostat dan payudara juga berhubungan dengan konsumsi susu.
4. Diabetes
Diabetes dengan ketergantungan pada insulin (tipe 1) berhubungan dengan konsumsi produk susu.
Studi menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara negara yang banyak mengkonsumsi susu dengan insiden diabetes tipe 1.
Protein tertentu dari susu mengakibatkan reaksi otomatis dari sistem kekebalan tubuh, yang dipercaya akan merusak sel pembuat insulin pada pankreas.
5. Keracunan Vitamin D
Susu tidak menyediakan vitamin D yang konsisten dan dapat diandalkan. Dari sampel yang diteliti, terlihat variasi yang sangat beragam.
Beberapa sampel memiliki 500 kali dari yang tertera, sementara yang lainnya tidak mengandung vitamin D sama sekali.
Terlalu banyak vitamin D akan menjadi racun dan mengakibatkan kelebihan kalsium dalam darah dan air seni, meningkatkan absorpsi aluminium serta deposit kalsium dalam sel halus.
6. Masalah Kesehatan Anak
Protein susu, gula, lemak jenuh pada produks susu dapat membawa risiko bagi kesehatan anak dan balita dan dapat memicu penyakit kronis seperti kegemukan, diabetes, pembentukan plak pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan penyakit jantung.
The American Academy Pediatrics merekomendasikan anak di bawah umur 1 tahun tidak boleh diberi susu sapi karena dapat menyebabkan kekurangan zat besi. Colic/ keram perut karena konsumsi susu adalah masalah berikutnya.
Editor : M Mahfud